Bab 14

56 1 0
                                    


Bab 14

Agnes dan Hantu Kolam Renang

(Tahun 2011)

Saya memiliki teman masa kecil yang bernama Agnes.

Ia berperawakan agak tinggi dan bentuk tubuhnya bagus.

Wajahnya juga cukup cantik.

Ia sangat rajin berolahraga dan menjaga pola makannya.

Berikut ini adalah cerita menyeramkan yang Agnes ceritakan kepada saya, mengenai pengalamannya ketika berenang di salah satu fitness center yang memiliki kolam renang berukuran cukup luas, di daerah Surabaya Timur.

Beberapa hari itu, saya sangat disibukkan oleh segala aktivitas pekerjaan saya di kantor.

Saya harus bangun sangat pagi setiap hari untuk berangkat ke kantor, dan baru pulang sampai di rumah saya sekitar jam 8 malam.

Tidak ada waktu untuk saya berolahraga, selama beberapa hari tersebut.

Saya merasa bahwa tubuh saya mulai menggendut, karena sudah jarang berolahraga dan setiap hari makan malamnya sekitar jam 8 atau 9 malam.

Maka, saya mengambil keputusan untuk menyempatkan berolahraga keesokan malamnya, bagaimana pun sibuknya saya pada hari tersebut.

Kebetulan kantor saya berjarak sekitar 3 kilometer dari salah satu fitness center di daerah Surabaya Timur.

Sore itu, sekitar jam 6 sore, saya sudah selesai bekerja di kantor saya.

Saya segera berangkat ke fitness center tersebut.

Sesampainya disana, saya melihat bahwa ruangan fitness centernya sangat penuh dengan orang-orang yang sedang berolahraga di dalamnya.

Saya terbiasa untuk berolahraga di luar ruangan.

Jogging. Bersepeda. Jalan cepat. Dan lain-lain.

Saya tidak suka berolahraga di dalam ruangan yang penuh sekali dengan manusia.

Nafas saya akan terasa sesak dan perut saya akan menjadi mual.

Untungnya saya membawa pakaian renang dan kaca mata renang di dalam tas olahraga saya.

Kolam renang disana juga terlihat sedang kosong.

Maka, saya memutuskan untuk berenang di kolam renang tersebut.

Saya segera berganti pakaian renang di dalam kamar mandi perempuan.

Kosong di dalamnya.

Tidak ada siapapun yang sedang mandi atau berganti pakaian di dalam kamar mandi perempuan tersebut.

Ketika saya sudah selesai berganti pakaian renang, saya segera berjalan menuju pintu kamar mandi perempuan tersebut.

Saya merasa ada yang memegang bagian bahu saya.

Pegangannya terasa lembap dan dingin.

Saya segera menolehkan kepala saya ke belakang.

Tidak ada siapa-siapa di belakang saya.

Ah, mungkin bagian bahu saya terkena angin dingin dari kipas angin yang berdiri di dekat pintu keluar kamar mandi ini ; kata saya di dalam hati.

Saya mendengar ada suara perempuan yang menangis di dalam salah satu bilik kamar mandi tersebut.

Bulu kuduk saya berdiri semua.

Adalah suatu hal yang sangat bodoh jika saya memutuskan memeriksa bilik kamar mandi tersebut.

00:44 TENGAH MALAM KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang