Bab 16

50 3 0
                                    


Bab 16

Saya dan suara bisikan perempuan misterius

(Tahun 1998)

Pada waktu itu, saya masih duduk di kelas 2 SMP.

Saya termasuk remaja yang cukup rajin, walaupun kurang pintar.

PR yang diminta diselesaikan dan dikumpulkan ke para guru minggu depan pun biasanya sudah saya selesaikan hari ini.

Ujian yang akan diselenggarakan minggu depan pun sudah saya pelajari materinya sejak hari ini.

Pokoknya, tipe siswa teladan lah saya ini.

Malam itu, sekitar jam 7 malam, saya sedang berada di kamar tidur saya dan mengerjakan PR di meja belajar saya.

Tidak ada orang lain, selain saya dan 2 orang pembantu rumah tangga, di dalam rumah.

Dua orang pembantu rumah tangga tersebut sedang berada di lantai 1 rumah ini.

Kamar tidur saya ada di lantai 3 rumah ini.

Papa dan mama saya sedang pergi.

Kakak-kakak saya juga sedang tidak ada di rumah.

Abyasa sedang melanjutkan studinya di negara Amerika.

Indri sedang pergi dengan mama saya (Ayudisa).

Istari sedang belajar kelompok di rumah temannya.

Adiguna sedang bermain basket di klub basket CLS.

Saya mengerjakan PR sambil mendengarkan siaran radio di walkman saya.

Tiba-tiba, suara siaran radio itu menjadi kurang jelas.

Seperti ada gangguan pada gelombang siaran radionya.

"Kresek...kresek..." bunyinya.

Saya mencoba mematikan walkman saya dan menyalakannya kembali.

Tetap sama.

Suara siaran radionya terdengar tidak jelas.

Ketika saya sedang mengutak-atik walkman saya, tiba-tiba pintu kamar tidur saya terbuka secara perlahan-lahan.

Ada angin yang dingin sekali berhembus melewati kamar tidur saya.

Saya mendengar suara bisikan-bisikan perempuan yang memanggil-manggil nama saya berulang-ulang, dari luar pintu kamar tidur saya yang sedang terbuka.

"Owen...Owen...Owen..."

Suara bisikan itu terdengar agak pelan, namun jelas sekali.

Saya terdiam terpaku memandangi pintu kamar tidur saya yang sedang terbuka.

Tiba-tiba, pintu kamar tidur saya tertutup secara perlahan-lahan.

Suara bisikan itu sekarang terdengar dari dalam kamar tidur saya.

Bulu kuduk di tengkuk saya berdiri semua.

Suara bisikan itu tiba-tiba terdengar dari arah belakang tubuh saya.

Seperti ada yang memegang bagian bahu saya dari belakang.

Saya segera menoleh ke belakang.

Ada sekelebat bayangan berwarna putih, berukuran panjang, yang segera menghilang dan terbang menuju ke plafon kamar tidur saya.

Bayangan berwarna putih itu memiliki kaki yang berwarna coklat kehitaman.

Saya berpikir,

"Apakah itu tadi kecoak?"

00:44 TENGAH MALAM KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang