8. RENCANA CHIKA

7 5 0
                                    

🎶Suzy, Taecyeon, Wooyoung, Kim Soo Hyun, Joo - Dream High

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶Suzy, Taecyeon, Wooyoung, Kim Soo Hyun, Joo - Dream High.

PART 8 || RENCANA CHIKA

"Sekian presentasi dari saya, dan terima kasih atas perhatian kalian." Chiko menutup presentasinya, disusul tepuk tangan dari para murid dan juga bu Ami.

Chika memalingkan wajahnya saat Chiko menatapnya, berniat pamer karena mateti presentasi cowok itu sangat lengkap. Bagaimana bisa ia melupakan satu penjelasan itu? Padahal semalam ia sudah tiga kali mengeceknya, tapi tetap saja ia tidak sadar ada bagian yang tidak memiliki penjelasan.

"Baiklah, sekarang Ibu akan memberi tahu nilai presentasi individu kali ini." Bu Ami memakai kacamatanya kembali, kemudian mulai membacakan nilai yang para murid dapatkan. "Chiko, seratus. Chika, sembilan puluh delapan--"

"Maaf, Bu, kalau saya menyela. Nilai saya nggak bisa seratus, ya?" tanya Chika, dengan wajah memelas.

Bu Ami menggeleng tegas. "Tidak bisa, lain kali kamu harus lebih teliti agar bisa mendapat nilai seratus."

Kedua bahu Chika luruh seketika, baru kali ini nilai presentasinya dalam mata pelajaran biologi mendapat sembilan puluhan, biasanya ia selalu mendapat nilai seratus.

"Kalau begitu sekarang kita akan kuis, siapa yang cepat maka dia yang akan mendapat nilai seratus. Nilai untuk orang kedua yang menjawab adalah sembilan puluh delapan, nilai untuk orang ketiga adalah sembilan puluh lima, nilai untuk orang keempat adalah sembilan puluh, dan untuk orang kelima adalah delapan puluh lima."

Bu Ami mulai membacakan soal, dan dengan cepat Chiko menjawab dengan benar. Tiga kali berturut-turut, Chiko menjadi orang pertama yang menjawab soal tersebut dan pastinya nilainya mendapat seratus. Sedangkan Chika, ia hanya bisa menjadi pertama yang menjawab saat dua soal terakhir.

Setelah bu Ami pergi, Chika menoleh ke arah Chiko yang lagi-lagi sibuk membaca buku catatannya untuk mata pelajaran selanjutnya.

"Bisa nggak sih lo nggak usah embat semua? Kasih ke gue kek yang lain, gue juga butuh nilai," ucap Chika, sebal.

Chiko menatap Chika dengan dahi berkerut. "Maaf, gue nggak salah dengar? Nggak ada yang namanya bagi-bagi nilai ke saingan sendiri di saat persaingan."

Chika terdiam seketika, ia merasa malu karena secara tidak langsung seperti mengemis nilai pada Chiko. Sial, ia rasa akhir-akhir ini ia menjadi tidak percaya diri karena terus ditikung oleh Chiko, belum lagi para guru terus saja memuji Chiko dan bukan dirinya lagi. Jika terus seperti ini, maka posisi Chika akan benar-benar digeser oleh Chiko.

Chika kembali melirik ke samping saat menyadari Chiko beranjak dari duduknya, kemudian keluar dari kelas. Dengan cepat gadis itu berpindah duduk di kursi Chiko dan melihat-lihat catatan dari cowok tersebut. Ya, hitung-hitung melihat bagaimana bentuk tulisan Chiko. Ia akui tulisan Chiko terlihat bagus dan rapi, tidak biasanya ia melihat tulisan seorang cowok seperti ini. Walau tidak semua, tapi kebanyakan dari cowok yang ia kenal tulisannya amburadul bahkan ada yang sebagian tidak bisa ia baca.

EnemigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang