🎶Song Ji Eun & Sung Hoon - Same.
PART 11 || SEBUAH SENYUMAN
"F = – k x, di mana F = gaya pegas (N), k = koefisien pegas (N/m), dan x = perubahan panjang pegas (m)."
Selama perjalanan menuju kelas, Chika tidak henti-hentinya menghafal rumus yang akan dipakai dalam ulangan mata pelajaran fisika nanti. Materi pertemuan minggu lalu sudah selesai, yang berarti minggu ini akan ada ulangan akhir materi yang selalu diadakan untuk menguji kepahaman para siswa serta siswi dalam materi tersebut.
Suara gelak tawa terdengar dari kelas kosong yang dua hari lalu ia tempati untuk membaca buku. Mendengar itu, lantas membuat langkah Chika terhenti. Entah pendengaran Chika yang salah, atau suara tawa itu seperti suara tawa kuntilanak? Chika bukan tipe orang yang takut dengan hal-hal seperti itu, ia tipe orang yang lebih menghormati daripada takut. Ia tahu bahwa dunianya ini berdampingan dengan dunia mereka.
Chika menghela napas lega saat melihat seorang gadis di dalam kelas itu, dan pastinya kaki gadis tersebut masih menginjak tanah yang membuktikan bahwa gadis itu adalah manusia dan bukan makhluk gaib. Chika memicingkan matanya, mencoba mengenali sosok yang sedang berjongkok memunguti beberapa lembar yang robek dari sebuah buku. Beberapa detik kemudian ia mengenali siapa itu, sontak hal itu membuatnya melangkah masuk ke dalam kelas tersebut.
Chika berjalan mendekati gadis itu, dan tanpa aba-aba mendorongnya menjauh. Ia berjongkok, membantu cowok di sampingnya yang terlihat kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Setelah beres, Chika berdiri dan disusul oleh cowok itu.
"Kayaknya lo pengin banget didepak dari sekolah, Tanisha," ucap Chika, tajam.
Tanisha mendengus. "Kenapa sih lo selalu datang belain cowok cupu itu? Kalau bukan lo, teman lo si Cellin yang datang bantuin. Suka lo berdua sama si cupu ini?"
"Harusnya gue yang nanya kayak gitu," ucap Chika, "suka lo, ya, sama Chiko sampai gangguin dia mulu?"
Tanisha menatap jijik. "Gue? Suka sama si cupu? Mending gue jomlo daripada sama dia."
"Kalau gitu jangan ganggu dia lagi, kali ini gue nggak main-main." Chika melempar tatapan tajam pada Tanisha sebelum menarik Chiko keluar dari kelas kosong itu.
Chika terus menarik Chiko menuju kelas mereka. Beberapa siswa maupun siswi yang sudah berada di koridor, menatap keduanya terkejut dan mulai berbisik-bisik. Mungkin mereka mengira kedua orang yang awalnya menjadi saingan, kini menjadi dekat dan akan berpacaran. Ah, gosip murahan. Chika benci jika dirinya menjadi bahan gosip seperti ini, ia lebih suka digosipkan karena prestasinya yang didapatkan selama ini.
"Thanks karena lo udah bantuin gue lagi," ucap Chiko, sesampainya mereka di kelas.
Chika melirik seluruh penjuru kelas, memantau para siswa-siswi di kelasnya yang menatap penasaran ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemigo
Teen Fiction(HARAP FOLLOW SEBELUM BACA) Naskah ini diikutsertakan dalam Event 40 Days Writing Marathon Arfa Publisher ••••••••••••• Kehidupan Chika yang sempurna sebagai murid teladan, paling pintar serta kesayangan para guru di sekolah mendadak berubah sejak k...