🎶Adiva - Tak Lagi Sendiri-
PART 7 || PERSAINGAN
Tak terasa sudah sebulan Chiko menjadi siswa di SMA Aerglo, dan selama itu ia masih belum bisa mendapatkan kehidupan sekolah yang tenang. Ronan dan Tanisha masih saja mengganggu dirinya, sedangkan Chika terus bersaing dengan dirinya. Bahkan gadis itu terlihat sebal saat ia bernapas. Apa sekarang Chika ingin bersaing dengan dirinya dalam hal bernapas juga?
"Nggak usah serius-serius, lo nggak akan bisa menang dari gue," ucap Chika, saat melintas di depan Chiko.
Chiko hanya bisa menghela napas tanpa membalas. Cowok itu beranjak untuk duduk di sudut perpustakaan, menghindari Chika yang mungkin akan mengganggu ketenangannya. Jika tahu akhirnya akan seperti ini, mungkin ia tidak akan mau mengerjakan tugas gadis itu agar tidak terkena masalah. Namun, semuanya sudah terjadi dan kini yang bisa ia lakukan adalah bersabar sampai hari seleksi tiba.
Saat ingin membuka lembar selanjutnya dari buku yang ia baca, tiba-tiba beberapa buku jatuh tepat di pangkuannya. Salah satu buku juga ada yang mengenai kepalanya, membuat ia meringis pelan dan juga merasa sebal.
"Aduh, sorry banget. Sorry, ya, sorry." Seorang gadis berjongkok di depan Chiko, lalu mengambil buku-buku yang tadi jatuh. "Chika sih nitip buku banyak banget, mana tebal-tebal lagi," gumamnya, pelan.
Chiko mengernyit saat mendengar nama Chika yang disebut oleh gadis itu. Meletakkan bukunya, Chiko pun membantu gadis di hadapannya untuk membereskan buku-buku yang terjatuh tadi. Tidak ada percakapan di antara mereka, karena keduanya sibuk menumpuk kembali buku-buku itu.
"Makasih udah bantuin, sekali lagi maaf karena bukunya jatuh di lo." Gadis itu berniat mengangkat semua buku itu lagi, tapi ditahan oleh Chiko.
"Biar gue yang bantu bawa, takutnya jatuh lagi terus lo dimarahi sama penjaga perpustakaan."
Gadis itu berpikir sejenak sebelum mengangguk pelan, membagi buku-buku itu menjadi dua dan langsung diangkat oleh Chiko.
"Oh iya, kita belum kenalan," ucap Chiko, pelan. Ia takut penjaga perpustakaan akan menegur keduanya karena berbicara terlalu keras di dalam sini. "Gue Chiko, lo?"
Gadis di sampingnya tersenyum. "Gue Cellin, salam kenal."
Chiko mengangguk pelan. "Lo temannya Chika?" tanyanya.
"Iya," jawabnya, "pasti Chika nyusahin lo, ya?"
"Maksudnya?" Chiko mengernyit bingung.
"Dia bilang ke gue kalau kalian bakal bersaing buat olimpiade matematika tingkat nasional." Cellin terkekeh pelan, kemudian meletakkan buku setelah sampai di atas meja. "Chika di mana, ya?"
Chiko ikut meletakkan buku tersebut di atas meja, kemudian berkata, "Gue balik lagi, ya."
"Oh iya, thanks udah bantuin," ucap Cellin, yang dibalas anggukan dan senyum kecil dari Chiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemigo
Fiksi Remaja(HARAP FOLLOW SEBELUM BACA) Naskah ini diikutsertakan dalam Event 40 Days Writing Marathon Arfa Publisher ••••••••••••• Kehidupan Chika yang sempurna sebagai murid teladan, paling pintar serta kesayangan para guru di sekolah mendadak berubah sejak k...