TMRA!

11.1

"Siapa yang mengatakan sesuatu tentang membunuh?"

"Apa…..?"

Banggg!

“Aaaaaaah!”

Dalam sekejap mata, sebuah lubang dibuat di bagian belakang kakinya. Pria itu memejamkan matanya sambil menggeliat kesakitan.

"Kedengarannya seperti babi yang disembelih."

Killian, yang hanya menepis teriakan mengerikan itu, melangkah keluar dari gudang.

"Apa yang harus kita lakukan? Kedengarannya seperti deklarasi perang.”

“Potong anggota badan dan kirimkan dalam satu paket. Karena kami menerima hadiah, itu hanya sopan untuk membalas. ”

"Tidak ada ruang untuk percakapan sama sekali ..."

Sebelum Genok bisa menyelesaikan kata-katanya.

“Pembunuh! Maximilian! Devonshire!”

Pria itu, bersimbah darah, menyebut nama lengkap Killian yang tabu. Begitu dia mendengarnya, Killian mengangkat alisnya dan berbalik menghadapnya, pria itu menjerit mengamuk.

“Aku bisa memprediksinya! Anda akan mati dengan kematian yang mengerikan! Dan jalangmu akan menangisi mayatmu, dan menjadi sengsara......"

"Tuanku!"

Killian, yang telah mendengarkan banjir kutukan dengan ekspresi tegas, berhenti pada kata 'jalang'.

"Hah?"

Killian balas bertanya, menendang kursi yang diduduki pria itu, sebelum Genok sempat menghentikannya.

“Menyedihkan, apa?”

“…….”

“Ketika Anda memulai sebuah cerita, Anda harus menyelesaikannya. Hm?”

Tidak ada jawaban atas pertanyaan Killian yang berulang-ulang. Tampaknya pria itu pingsan karena pukulan keras di bagian belakang kepalanya. Killian, yang menepuk pipi pria itu dengan ujung sepatunya untuk memastikan, mengarahkan pistolnya ke dahi pria itu.

"Tuanku!"

BANG!

Mengabaikan panggilan Genok, Killian menembak pria itu, memandangi mayat itu dan memberi perintah.

“Saya telah berubah pikiran. Potong mayat itu menjadi beberapa bagian dan buang di pelabuhan.”

* * *

Killian—Duke of Devonshire, keponakan Ratu, dan Lord of Rockford, yang merupakan tanah paling subur di Ethelwood—adalah orang yang berdiri di puncak aristokrasi.

Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di negeri ini, ia memegang martabat tanpa pemborosan apapun. Kehadirannya memiliki sikap netral yang memungkinkan dia untuk menempati kursi terhormat di House of Lords meskipun royalti; ia bahkan mendirikan sebuah lembaga amal untuk orang miskin.

Dia sangat terkenal sehingga dia sangat terkenal di kalangan publik.

Jika itu adalah peran tangan kanannya, Genok Cleavon ada di sana untuk menjaga agar aktivitas bawah tanah Killian Devonshire benar-benar tersembunyi dari dunia. Lalu ada tangan kiri, Baron Benedict Sussex, yang membantu Killian Devonshire di mata publik.

“Genok.”

Genok menurunkan pandangannya ke tanah ketika dia mendengar suara marah di depannya. Tidak seperti Genok, yang merangkak naik dari bawah, perlahan naik pangkat dan mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk Killian, Benedict adalah sosok aristokrat sampai ke tulang.

"Apa yang kamu lakukan ketika Yang Mulia membuat lubang di kepala Kapten Aksi Organisasi Selatan."

“…….”

“Hm? Anda hanya menonton dengan tangan di belakang, bukan? Tidak peduli seberapa bodohnya Anda, saya pikir Anda bisa membedakan antara apa yang benar dan salah. Apakah saya melebih-lebihkan kemampuan Anda untuk membuat penilaian yang baik? Apakah saya?”

Genok menghela napas sejenak, sembari dihujani tuduhan. Pihak lain adalah seorang lelaki tua, seorang lelaki tua yang licik, yang mengobrak-abrik kertas di latar belakang saat memimpin. Dia entah bagaimana selalu berhasil tidak pernah mendapatkan darah langsung di tangannya.

"Inilah mengapa saya selalu tidak setuju ketika Yang Mulia ingin membiarkan seorang pria tanpa latar belakang yang tepat."

Genok mencoba menahan diri, tetapi ucapan terakhir yang dibuat lelaki tua itu melewati batas; suara batinnya mulai terdengar saat dia mengepalkan tangannya.

“Dia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan. Karena masalah ini sudah berlalu dan sepertinya satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah 'membuat keributan', maka siapa pun bisa melakukannya!”

“Buat keributan! Yatim piatu dari daerah kumuh ini, kamu, yang tidak punya apa-apa untuk memulai! Jelas, Anda bahkan tidak memiliki otak yang dapat memberi tahu Anda apa yang boleh dikatakan dan apa yang tidak.”

“Tuan Sussex. Anda berusia enam puluh tahun, bukan? Saya pikir Anda seharusnya menikmati apa pun yang tersisa dari hidup Anda, tetapi Anda tampaknya tidak mau. ”

"Lihat! Kamu akhirnya menunjukkan warna aslimu, dasar anjing liar.”

Tepat ketika nada dialog akan goyah, pintu terbuka. Kedua pria itu terdiam saat melihat tuan mereka muncul di depan mereka. Itu membuat situasi tegang, yang akan meledak beberapa detik yang lalu, seolah-olah itu tidak pernah terjadi.

Killian mendekati tengah ruangan dan duduk di sofa terdekat dengan kaki panjang disilangkan dan tangan di lutut.

"Kalau begitu mari kita bahas jalan ke depan."

****