Chapter 5

6K 612 61
                                    

Hari ini Zahra kuliahnya siang setelah sholat Dzuhur ia baru masuk kuliah. Zahra sudah sampai di kampus sebelum sholat Dzuhur,ia bersama Lina berencana untuk sholat Dzuhur dimasjid kampus. Zahra dan Lina sedang mengambil air wudhu dan bersiap untuk sholat berjamaah. Sebelum sholat berjamaah ,ada seseorang yang melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan merdu.

"Ra , denger nggak sama suara orang yang lagi ngaji itu"ucap Lina.

"Iya denger emang kenapa Lin"

"Suaranya mirip nggak sih sama orang yang ngaji waktu itu, kamu ingat nggak".

"Iya ya mirip suaranya ,coba deh aku liat "

Zahra berdiri untuk melihat orang yang sedang mengaji itu. Kebetulan pembatas saf antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu tinggi ,jadi Zahra bisa melihat orangnya. Namun Zahra hanya bisa melihat orangnya dari belakang. Jadi nggak keliatan deh wajah orang itu.

"Siapa Ra,kamu kenal nggak"tanya Lina.

"Nggak tau Lin orangnya ngadep depan jadi keliatan cuma belakang nya doang"

"Yaudah deh Ra ,keponya ditahan dulu . Sholat Dzuhur nya udah mau dimulai"

"Iya Lin"

Setelah sholat Zahra dan Lina duduk didepan masjid sambil memasang sepatu mereka. Sambil memasang sepatu mereka ngabrol masalah yang tadi.

"Lin, menurut aku ya orang yang ngaji tadi itu dari belakang mirip pak Qabir nggak sih"ucap Zahra.

"Nggak tau Ra aku kan nggak ngeliat ,cuma denger suaranya aja"

"Tapi mirip loh menurut aku, suaranya sama orang yang ngaji waktu itu"

"Itu memang saya"suara seseorang dari belakang ,siapa lagi kalau bukan pak Qabir.

Zahra dan Lina kaget,setelah melihat kebelakang ternyata itu benar pak Qabir.

"Kenapa kamu kepo ya"tanya pak Qabir meledek Zahra.

"Ng,,,,nggak pak"

"Kalo nggak kenapa tadi berdiri ngeliat saya lagi ngaji"tanya pak Qabir lagi.

"Siapa yang berdiri"Zahra malah balik nanya.

"Ya kamu lah "

"Bapak tahu dari mana kalo saya berdiri"

"Temen saya yang bilang"

"Heheh maaf pak soalnya saya kepo. Suara bapak ngaji sama kayak orang yang ngaji waktu itu"ucap Zahra  sambil menahan malu.

"Emang itu saya"jawab pak Qabir.

"Ouh"

"Gimana kaki kamu udah sembuh"tanya pak Qabir.

"Alhamdulillah sudah pak"

"Emang kaki kamu kenapa Ra"tanya Lina.

"Kaki Zahra keseleo"jawab pak Qabir.

"Kok bapak tahu"tanya Lina lagi.

"Tanya aja sama temen kamu"jawab pak Qabir

"Kalo gitu saya pergi dulu , assalamualaikum"ucap pak Qabir

"Waalaikumussalam"jawab mereka.

"Kok pak Qabir tahu Ra kaki kamu keseleo"tanya Lina.

"Kepo ya"jawab Zahra

"Ceritain dong jangan bikin jiwa kepo sahabat mu ini meronta-ronta"ucap Lina membuat keduanya tertawa.

"Iya aku ceritain,jadi gini kan kemarin aku pulang dari ruang pak Qabir. Aku nungguin taxi karena kak Yusuf nggak bisa jemput. Lalu ada pak Qabir yang ngajak pulang bareng,ya karena taxinya lama terpaksa deh ikut pak Qabir. Setelah itu diperjalanan mampir dulu kan ke tokoh buku,pak Qabir beli buku. Udah itu  ada ibu yang kecopetan , lalu pak Qabir nolongin ibu itu, tiba-tiba ada seseorang yang nabrak aku sehingga aku jatuh dan kaki aku keseleo. Lalu pak Qabir bantuin aku,dia bawa aku ketukang pijat biar kaki aku nggak bengkak katanya sih. Setelah dipijat diantar pulang ,udah gitu aja Lin "jelas Zahra panjang lebar.

Kau Yang Tertulis Di Lauhul Mahfudz KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang