Chapter 9

4.5K 510 71
                                    

Hari ini adalah hari wisuda nya Zahra, Zahra dan keluarga sudah berada di gedung aula. Sama halnya dengan Lina ,ia juga sudah berada di gedung aula,namun ia tak berani untuk menyapa Zahra. Mengingat kejadian kemarin,pasti Zahra masih kecewa dengannya.

Acara wisuda sudah dimulai, semua rangkaian acara satu persatu sudah dilakukan. Tinggal acara foto mahasiswa dengan keluarga nya. Setelah foto dengan keluarga Zahra memilih duduk di kursi sendirian,sedangkan bunda dan ayahnya sedang mengobrol dengan orang tua mahasiswa lain. Kak Yusuf juga sedang asyik mengobrol dengan temannya waktu kuliah dulu yang lagi nemenin adiknya wisuda juga. Dari arah lain pak Qabir menghampiri Zahra ,ia ingin meminta maaf atas kejadian kemarin.

"Assalamualaikum Zahra"ucap pak Qabir.

"Waalaikumussalam"jawab Zahra datar.

"Zahra saya bisa jelasin tentang kejadian kemarin"

"Nggak ada yang perlu dijelaskan semua sudah jelas pak"

" Tapi kamu tidak tahu apa alasan saya menerima perjodohan itu. Saya mau minta maaf sama kamu,kamu pasti kecewa sama saya. Saya tidak punya pilihan lain Zahra"ucap pak Qabir, sementara Zahra tidak merespon apapun.

"Zahra maafin saya,kamu boleh benci sama saya. Saya memang tidak pantas buat kamu, semoga kamu mendapatkan yang lebih baik dari saya. Jujur saya memang tidak mencintai Lina, saya menerima perjodohan ini karena keluarga saya punya hutang budi sama keluarga Lina, dan perjodohan itu atas kehendak papanya Lina. Jadi saya tidak bisa menolaknya"jelas pak Qabir

"Saya tidak benci sama bapak, semoga bapak bisa mencintai sahabat saya. Saya harap bapak bisa membahagiakan Lina,jangan pernah membuat Lina menangis." Jawab Zahra

"Iyah saya akan berusaha untuk membahagiakan Lina"

Tak disangka kak Yusuf datang menghampiri Zahra dan pak Qabir. Kaka Yusuf mendorong badan pak Qabir, untung saja pak Qabir bisa menjaga keseimbangan nya kalo tidak mungkin pak Qabir sudah terjatuh kelantai.

"Kamu jangan ganggu adik saya lagi,jangan pernah usik kehidupan adik saya"ucap kak Yusuf dengan tegas menunjuk pak Qabir.

"Sudah kak, jangan seperti ini"ucap Zahra sambil menenangkan kakak nya itu

"Saya tidak bermaksud mengganggu Zahra,saya hanya menjelaskan alasan yang sebenarnya"jelas pak Qabir.

"Terserah kamu mau ngomong apa"ucap kak Yusuf pergi bersama Zahra dari tempat itu.

Setelah acara wisuda telah dilaksanakan semua mahasiswa berbondong-bondong pulang kerumahnya. Zahra dan keluarga sudah sampai dirumah mereka.

"Zahra sayang"suara ayah memanggil Zahra.

"Iya yah"

"Sini nak ,ayah mau ngomong sama Zahra"

Zahra menghampiri ayahnya, Zahra duduk di samping ayah.

"Ayah mau ngomong apa"tanya Zahra.

"Zahra kan sudah lulus kuliah, Zahra mau nggak kerja diperusahaan ayah"

"Maaf yah,,bukannya Zahra mau menolak permintaan ayah,tapi kerja diperusahaan bukan bidang nya Zahra. Zahra mau jadi dosen di salah satu universitas"

"Yasudah kalo itu keputusan Zahra,ayah bisa mengerti. Nanti ayah bantu carikan universitas yang bisa menerima kamu, kebetulan beberapa teman ayah ada yang punya universitas"

"Iya yah"

Setelah mengobrol dengan ayah , Zahra menghampiri kak Yusuf di teras rumah.

"Kak Yusuf"panggil Zahra

"Iyah kenapa dek"

"Kak Yusuf mau nggak besok kita joging ketaman. Kakak nggak sibuk kan besok"

"Gimana ya"

Kau Yang Tertulis Di Lauhul Mahfudz KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang