Part 17

5.5K 675 179
                                    


Happy Reading
Sorry for typo
.
.
.
.

**

"Jisoo jangan tinggalkan eomma, bangun sayang. Buka matamu," Min young terus berteriak mengelak kenyataan jika putrinya telah tiada. Selang beberapa detik, wanita itu merasa matanya berkunang-kunang hingga akhirnya tak sadarkan diri. Beruntung saat itu Junho tengah memeluk bahunya. Semua orang disana mengerti Min young begitu terpukul atas kejadian ini.

Dengan sigap Junho memapah tubuh istrinya keluar dari ruangan tersebut. Membawanya ke tempat lain agar istrinya dapat beristirahat dan merasa tenang.

Sementara itu Taehyung masih berada disamping Jisoo. Menangis menyesali perbuatannya. Berharap ada sebuah keajaiban yang bisa membuat Jisoo kembali membuka matanya.

Hingga sebuah ide gila terlintas di otak pria bermarga Kim tersebut. Ia berdiri dari posisinya dan menunduk mendekatkan wajahnya ke wajah pucat Jisoo. Ini memang gila, tapi apa salahnya mencoba?

Taehyung mendaratkan bibirnya pada bibir Jisoo, bukan untuk menciumnya namun untuk memberinya nafas buatan. Ia menggunakan tangan kanannya untuk menutup hidung Jisoo, dan tangan kirinya untuk membuka bibir wanita itu. Saat ini Taehyung tengah berusaha mentransfer oksigen ke paru-paru Jisoo. Berharap dengan cara ini Jisoo bisa kembali membuka matanya. Walaupun terdengar tidak masuk akal, tapi Taehyung percaya Jisoo belum meninggal, wanita itu masih hidup.

"Taehyung-shi apa yang kau lakukan?" Jimin menghampiri pria itu dengan wajah kaget. Bagaimana bisa Taehyung berbuat seperti itu?.

Buru-buru Jimin menarik Taehyung agar berhenti melakukan aksi gilanya. Menurut Jimin itu percuma, karena ia telah memastikan jika Jisoo sudah tak bernyawa. Usaha yang dilakukan Taehyung tidak akan berhasil.

"Lepaskan aku!" gertak Taehyung menepis kasar tangan Jimin yang mencoba menjauhkannya dari Jisoo, pria itu tetap pada kegiatannya. Tak perduli nafasnya yang memburu, Taehyung tetap berusaha mentransfer oksigen pada Jisoo.

'Kau bisa Jisoo, ayo buka matamu'

Air mata mengalir di pipi Taehyung dan jatuh mengenai pipi Jisoo. Pria itu nampak frustasi dengan kegiatannya. Namun Taehyung mengabaikannya, ia harus percaya Jisoo bisa hidup kembali.

"Tidak ada gunanya kau melakukan itu!" bentak Jimin berusaha menghentikan Taehyung.

Sejenak Taehyung melepaskan tautan bibirnya pada bibir Jisoo, dia memejamkan matanya dan membenarkan ucapan Jimin. Jisoo tidak akan membuka mata untuk selamanya. Seolah kesadaran terkumpul, Taehyung merasa usahanya sia-sia.

Tangan Taehyung terulur mengusap rambut Jisoo, dan menempelkan pipinya pada pipi kanan Jisoo. ia menangis sesenggukan. Menumpahkan segala rasa penyesalan dan kehilangan yang luar biasa.

Saat rasa putus asa nya sudah memuncah Taehyung justru tertawa, ia menertawai dirinya sendiri, merasa bodoh. Kenapa ia baru menyadari jika ia tidak bisa hidup tanpa Jisoo, ia menyadari jika kepergian Jisoo membuat dunianya hancur lebur.

"Hahaha... mungkin saat ini aku sudah gila. Aku tidak bisa hidup tanpa mu sayang," saat kata-kata itu meluncur dari mulutnya, Taehyung kembali menangis.

"Buka matamu Jisoo!" Taehyung berteriak sambil menangkup pipi Jisoo.

Jimin terdiam menatap Taehyung dengan tatapan iba. Tanpa di tanya ia tau bagaimana perasaan pria itu saat ini. Jimin pernah merasakan berada di posisi Taehyung. Kehilangan orang yang sangat ia cintai bagaikan kehilangan separuh arti hidup. Apapun yang ia lakukan akan selalu diselimuti penyesalan.

Real My Wife [VSoo] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang