Part 24

4.2K 550 112
                                    


Kangen nggak hehe 😁
Maaf yaa baru bisa Up hari ini, berasa udah lama bgt nggk buka WP. kenapa? karena WP aku ke hapus gara-gara HP habis di restart trs semua Apk ilang 😭 sekalinya udah download apk malah lupa sandi 😢 untung ini bisa buka lagi lewat crome

___________

📖 Happy Reading 📖

Sorry for typo
.
.
.

**

Jisoo berusaha menenangkan diri, mengatur nafasnya yang tersengal. Matanya bengkak karena air matanya keluar terlalu banyak. Kenapa Jisoo harus merasakan sakit ini lagi? kenapa tidak ada kebahagiaan yang menyapanya. Jisoo tiba-tiba menyesal telah mengenal Taehyung dalam hidupnya. Pria itu selalu berhasil membuatnya hancur.

Rasa ingin memusnahkan pria itu dalam hidupnya begitu besar. Namun Jisoo fikir itu percuma. Jika saja dengan membunuh Taehyung bisa mengembalikan nyawa bayinya, tentu ia akan melakukannya. Tapi nyatanya tidak, sampai kapanpun hal itu tidak akan pernah terjadi. Apa yang telah pergi tidak bisa kembali. Yang ada jika Jisoo tetap nekad menghabisi pria itu, ia akan di penjara.

Pikiran Jisoo masih cukup waras.

Namun tetap saja Jisoo merasa sangat marah pada Taehyung. Kemarahannya tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Dia yang telah mengkhianatinya, membuatnya terluka dan membunuh anaknya sendiri. Jisoo kembali mendorong tubuh Taehyung kasar.

"Aku membencimu Kim Taehyung!" ia kembali berteriak. Jisoo memukul dada Taehyung berkali-kali, entah dengan apa ia bisa melampiaskan kemarahannya. Jisoo hanya tidak ingin melihat Taehyung saat ini. Jika pria itu masih ada di hadapannya, rasanya Jisoo ingin terus memukulnya.

Lakukan apapun yang ingin kau lakukan Jisoo-ya. Aku akan menerimanya.

Hati Taehyung tersayat sakit melihat Jisoo begitu terluka karena ingatannya telah kembali. Apa yang saat ini wanita itu rasakan, ia juga dapat merasakannya. Perih, Taehyung sangat ingin memeluk dan menenangkan Jisoo, namun hal itu tidak bisa ia lakukan sekarang. Karena jika ia melakukan hal itu, sudah jelas Jisoo akan semakin marah padanya.

Taehyung hanya bisa membiarkan Jisoo terus memukul dadanya, membiarkan semua emosi wanita itu tertuntaskan.

"Kenapa aku harus mengenal pria brengsek seperti mu hah? kenapa?" ucapan Jisoo mulai melemas, tenaganya terkuras habis untuk melampiaskan kemarahannya.

"Kau tau apa yang ku inginkan sekarang Taehyung-shi?" tanya Jisoo dengan tatapan tajam.

"Katakan," ucap Taehyung benar-benar pasrah. Ia akan melakukan apapun yang Jisoo inginkan. Apapun tanpa terkecuali.

"Kau telah membunuh calon bayiku, dan aku ingin kau mempertanggung jawabkan perbuatan mu," jawab Jisoo acuh, nafasnya sedikit tercekat karena terlalu banyak menangis.

Taehyung terdiam. Jisoo ingin dia menyerahkan diri ke polisi? begitukah maksudnya?

"Mungkin saat ini hanya itu yang ku mau. Percuma aku membunuhmu, itu tidak akan mengembalikan nyawa calon bayiku," jelas Jisoo mengalihkan tatapannya. Muak untuk melihat tatapan sayu Taehyung, yang menurutnya semakin membuatnya marah dan ingat pada kejadian pahit yang pernah ia alami.

Taehyung tersenyum getir. Ia sudah berjanji akan melakukan apapun untuk Jisoo. Taehyung mengangguk pelan tanpa keraguan.

"Aku akan menyerahkan diri ke polisi
sekarang juga, dan aku akan mengakui semua kesalahanku. Tapi sebelum itu biarkan aku mengucapkan kata maaf padamu Jisoo-ya. Aku tau ini tidak akan mengubah apapun, tapi kau perlu tau, aku begitu menyesal setelah mengetahui semuanya. Bayi itu dia juga anakku, aku benar-benar menyalahkan diriku sendiri. Saat itu aku bahkan hampir gila karena rasa bersalah dan menyesal ini. Tapi sedalam apapun rasa sakit yang ku rasakan, itu tidak sebanding dengan apa yang kau rasakan selama ini. Maafkan aku Jisoo-ya... aku memang bukan laki-laki baik, tidak seharusnya aku melakukan semua ini. Aku memang bodoh karena telah menyia-nyiakan kepercayaan mu, maafkan aku Jisoo-ya," Taehyung menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini. ia begitu menyesal.

Real My Wife [VSoo] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang