Part 20

5.4K 675 150
                                    


📖 Happy Reading 📖
Sorry for typo
.
.
.

**

Jisoo menoleh ke penjuru arah. Pikirannya mencari sosok laki-laki yang kemarin malam datang ke ruang rawatnya, laki-laki yang berjanji akan menemuinya kembali hari ini. Tapi dimana dia? Jisoo belum melihatnya sejak tadi. Hingga kini Jisoo sudah bersiap meninggalkan rumah sakit. Wanita itu berharap bisa bertemu dengan laki-laki yang mengaku berinisial KTH tersebut. Jisoo belum bisa tenang sebelum rasa penasarannya pada laki-laki itu terjawab.

Seokjin melihat guratan resah di wajah Jisoo, pria itu mendekatinya dan menyentuh bahunya pelan. Sontak Jisoo terlihat kaget, ia menoleh menatapnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan Jisoo-ya?" tanya Seokjin.

Jisoo menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak ada," jawabnya berdusta. Tidak mungkin Jisoo mengatakan mencari sosok laki-laki lain sedangkan yang saat ini berada di hadapannya adalah calon suaminya.

Seokjin tersenyum hangat, lalu mengangguk kecil.

"Semua sudah beres, kita bisa langsung pulang," intrupsi ayah Jisoo sambil membawa tas berisi perlengkapan Jisoo selama di rumah sakit. Disampingnya Min young ikut membantu.

"Baiklah paman, saya akan memanggil dokter Park untuk berpamitan," ucap Seokjin.

Setelah Seokjin pergi, Min young menatap Jisoo. Ia tersenyum tipis, dari semua kejadian pahit yang dialami putrinya, ia berharap tidak akan ada lagi orang yang menyakitinya. Sudah cukup apa yang selama ini Jisoo rasakan. Min young akan melindungi putrinya. Ia tidak akan membiarkan Taehyung kembali menyakiti Jisoo. Tidak akan.

Beruntung saat ini Jisoo tidak mengingat pria itu, tidak mengingat kejadian dimana ia harus kehilangan calon bayinya. Min young sangat berharap untuk selamanya Jisoo tidak akan mengingat dua hal itu, ia tidak akan sanggup melihat Jisoo menangis tersiksa. Min young ingin Jisoo bahagia dengan kehidupan barunya.

"Sayang...," Min young memeluk Jisoo dari samping.

"Ada apa eomma?" tanya Jisoo heran.

"Segeralah menikah dengan Seokjin, dia adalah pria yang baik. Dia selalu menjaga dan mencintaimu Jisoo-ya," pinta Min young membuat Jisoo terdiam dan berpikir. Jisoo tau Seokjin adalah pria yang baik, sebelumnya ia tidak pernah merasa ragu. Tapi setelah pertemuannya dengan pria kemarin, ada sesuatu dalam dirinya yang melarangnya menikah dengan Seokjin? padahal semalam pria itu tidak mengatakan apapun, dia hanya tersenyum pada Jisoo. Entah kenapa Jisoo bisa melihat ada ketulusan dalam matanya.

"Aku mengerti eomma," Jisoo memaksa kan senyum. ia tidak ingin mengecewakan ibunya dan juga Seokjin.

Tentang Kth, mungkin itu hanya kebetulan. Pria itu tidak menemuinya hari ini, itu berarti ucapan pria itu tidak bisa dipercaya. Jisoo menegaskan dalam hati, jika pria itu bukan siapa-siapa. Ia tidak perlu memikirkannya.

Seokjin kembali bersama Jimin di sampingnya. Kedua pria itu menjadi pusat perhatian Jisoo dan kedua orang tuanya.

"Selamat atas kesembuhan mu Jisoo-ya. Kau adalah wanita paling kuat yang pernah ku temui," Jimin tersenyum memuji Jisoo.

"Terimakasih oppa, semua ini juga karena dirimu," balas Jisoo.

"Meskipun sudah sembuh, kau harus ingat jangan terlalu banyak pikiran. Kau juga harus periksa seminggu sekali, untuk memastikan keadaan mu," pesan Jimin dan di jawab anggukan kepala oleh Jisoo.

"Iya aku mengerti oppa,"

Setelah selesai mengatakan beberapa hal yang harus Jisoo hindari, Jimin mempersilahkan mereka untuk bisa meninggalkan rumah sakit. Setelah itu ia kembali bekerja. Namun langkah Jimin terhenti melihat Taehyung yang keluar dari balik tembok.

Real My Wife [VSoo] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang