WARNING 🔞
(SINGTO X KRIST)
Berniat untuk menikah Krist dengan cara kontrak membuat Singto bebas dengan kehidupan yang ia buat, menjadi kan Krist bahan mainan begitu sangat mudah pikir nya Singto. Masalah pun datang saat Krist mengetahui pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~NIKAH KONTRAK~
Kit yang baru saja menyiapkan makan malam tersebut, ia langsung melihat Singto yang baru saja keluar dari kamar nya dengan berpakaian sangat rapih dan wangi.
"Kak Singto kamu mau kemana malam-malam kek gini?" Nanya Krist.
"Mau gw kek kemana kek itu bukan urusan lu, paham?" Jawab Singto judes.
"Kan aku nanya doang, trus Ka Singto ga mau makan bareng sama Kit lagi malam ini?"
"Lu makan aja ribet yah, sendiri bisa kan? Ga usah lebay." Tegas Singto.
"Iya maaf.. ya udah Ka Singto pergi aja, Kit ga apa-apa kok sendirian di rumah."
Setelah jawaban Kit tersebut Singto langsung pergi dari hadapan nya tanpa satu kata pun Singto pamit kek kit, ia tega meninggalkan kit sendirian di rumah. Hari ini yang kek tiga kali nya Singto seperti ini, tapi Kit ga Hiraukan, bahkan kit pikir jika Singto seperti itu karena ada urusan pekerjaan saja.
"Kit ga boleh berfikir buruk tentang Ka Sing, kit yakin kalo Ka Singto itu hanya berkerja."
"Lagi pula Ka singto ga akan Setega itu ngeduain kit?." kit langsung memukul mulut nya yang baru saja ia ucap barusan itu.. "Iihhh!!! Kenapa aku berpikir buruk soal Ka Singto sih, Ini pasti ketularan kata-kata nya New."
"Lebih baik aku makan, setalah itu aku buatin air panas buat nanti Ka Singto mandi."
Kit melanjutkan makan malam nya sendiri tanpa Singto, walaupun mereka tinggal hanya berdua di rumah, kit sering sekali merasa kesepian jika Singto pergi. Rumah ini adalah warisan dari Ibunda Singto yang sudah lama meninggal dunia. Waktu itu kit pernah memberanikan diri masuk kek kamar nya Singto tanpa minta izin terlebih dahulu, kit melihat banyak sekali foto koleksi Ibunda di kamar Singto, mungkin karena Singto sangat menyangi ibu nya pikirnya.
