"Aku berjanji akan kembali, dalam keadaan selamat, hanya untukmu." Rob menatap ke dalam sepasang mata biru gadis di hadapannya. Kedua tangannya menangkup wajah gadis itu.
"Dan aku berjanji, aku tidak akan pernah memberikan hatiku pada siapa pun. Semuanya telah menjadi milikmu," balas gadis itu dengan mata berkaca-kaca.
Keduanya mendekat hingga akhirnya berciuman.
"Cut!"
Teriakan seorang pria yang tak lain adalah sutradara langsung menghentikan kegiatan itu. Rob bergerak menjauh dan kembali ke tempat duduknya.
"Tadi itu bagus sekali, Rob." Sang sutradara yang masih tampak muda itu tersenyum padanya. Rob hanya menyunggingkan senyum tipis lalu melepaskan topi serta seragam tentara Inggris yang sejak tadi ia kenakan.
Ya, Rob kini sibuk dengan kegiatan syuting untuk film yang berlatar Perang Dunia II dengan judul The Quiet Dusk. Ia memerankan karakter utama yaitu seorang tentara Inggris yang bernama Charlton. Proses syuting film ini telah berjalan selama lima bulan dan diperkirakan akan selesai sebentar lagi. Karena lokasinya tak terlalu sering berpindah-pindah dan tak terlalu jauh dari rumah Rob, ia selalu pulang kembali ke rumahnya setelah kegiatan syuting selesai. Biasanya paling cepat pukul delapan malam dan paling lama pukul satu dini hari.
Menjadi putra dari seorang sutradara ulung, Rob tertarik pada dunia akting sejak masih kecil karena sering mengikuti ayahnya ke lokasi syuting. Itu juga yang membuatnya menekuni dunia akting hingga bisa menjadi aktor sejak masih remaja. Namun meski kemampuan aktingnya luar biasa, Rob belum pernah menjadi pemeran utama. Ia selalu mendapat peran sebagai karakter sampingan, tetapi ia seringkali justru lebih mencuri perhatian.
Tahun-tahun ini adalah masa-masa di mana ia seolah benar-benar berada di puncak kepopulerannya. Setiap film yang melibatkan dirinya sebagai pemeran, selalu sukses besar. Bahkan film terbarunya ini yang masih dalam proses syuting sudah diprediksi akan meledak di Box Office sebab dirinyalah yang menjadi pemeran utama.
"Hei, Rob. Mau makan siang bersama?" Seorang gadis menghampirinya. Gadis yang beberapa menit lalu berciuman dengannya.
"Tidak," jawab Rob singkat tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Baiklah." Gadis itu berusaha menahan kesal. Ia lalu mendekat dan menyentuh bagian lengan kursi yang kini diduduki Rob sambil perlahan membungkuk hingga wajahnya begitu dekat. "Mungkin lain kali."
"Pergilah, Jade." Rob akhirnya melepaskan pandangan dari ponselnya dan memandang gadis di hadapannya dengan kesal.
Dialah Jade Elleanor, seorang aktris sekaligus supermodel yang juga sedang tenar-tenarnya dan kini menjadi lawan main Rob. Ia berperan sebagai Rose, istri Charlton dalam film itu.
Jade mundur dan menyisir rambut pirangnya yang panjang dengan jemarinya lalu tersenyum simpul.
"Sampai nanti, Robert."
Rob memalingkan muka tanpa berniat membalas Jade yang melambaikan tangan ke arahnya. Jelas sekali ia menyukai Rob—siapa yang tidak?—tetapi Rob sering kesal saat Jade mengganggunya dan berusaha terus mendekatinya. Bahkan semesra apa pun mereka ketika di layar, sangat jauh berbeda dengan hubungan mereka berdua di kehidupan nyata.
"Rob, aku hanya ingin mengingatkan agar kau segera mencukur rambutmu." Sang sutradara menghampiri Rob setelah mereka hampir menyelesaikan syuting hari itu. "Beberapa hari lagi kita akan memulai pengambilan adegan di mana kau menjalankan tugasmu sebagai tentara."
Setelah sang sutradara pergi, Rob mendengus kesal sambil mengacak rambutnya yang agak panjang itu. Saat mendapat peran ini, Rob tahu bahwa cepat atau lambat ia harus mencukur rambutnya—atau paling tidak, memotongnya jadi sangat pendek, kurang dari satu sentimeter—tetapi Rob tetap merasa berat hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Drug Dealer (TAMAT)
Romansa"Love is a drug, and you ... are the dealer." -Rai Misaki- --- Setelah di-drop out dari kampusnya akibat aktivisme feminis yang ia lakukan, Rai Misaki meninggalkan Jepang dan menjalani hidupnya sebagai imigran gelap di Inggris dengan menjadi pengeda...