Jantung Calista berdetak begitu kencang ketika Elard berhasil menciumnya. Mungkin itu bukan pertama kali Elard menciumnya tapi saat Elard menciumnya secara mendadak itu yang membuat Calista begitu terkejut. Di pandang Elard yang tersenyum tipis membuat siapa saja pun tidak bisa melihat senyum yang terbentuk dari bibir Elard.
Di babak kedua ini Elard berhasil lagi mencetak 2 poin untuk timnya di mana tim Elard akan melaju ke babak selanjutnya untuk melawan tim yang akan bertanding dengan tim mereka.
Elard berjalan menuju kearah Calista dimana gadis itu duduk diam sambil memandang Elard.
"Ayo." Elard menarik tangan Calista tapi Calista menghentikan langkahnya yang membuat Elard bingung.
"Kenapa?" tanya Elard.
"Kita mau ke mana?" tanya Calista balik.
"Kita akan pulang, memang kamu mau di sini terus? Pertandingan udah selesai,"
"Tapi aku masih ingin lihat pertandingan yang lain,"
"Buat apa? Buat lihat cowok yang lain?"
"Ya, enggak seperti itu, aku ingin saja,"
"Enggak, ayo kita pergi." Elard memaksa Calista untuk pergi dari sini.
Calista memandang kebelakang sejenak untuk melihat sebelum pergi. Di jalan Elard terus mengandeng tangan Calista, ada secuil rasa perih yang Calista rasakan ketika di perlakukan sesuka hati seperti ini. Calista tau ia adalah korban baru Elard tapi apa memang harus seperti ini? Iya rindu saat bisa bersama dengan Reyhan bercengkrama bersama walaupun itu hanya membahas hal yang rendom.
"Masuk," perintah Elard.
Calista memasuki mobil Elard tanpa ada bantahan. Mobil Elard langsung melesat menuju entah mau ke mana. Hari ini Calista libur kerja jadi ia seharin ini bebas mau ke mana tapi ekspetasi itu hilang, Elard memandang Calista yang masih asik memandang keluar jendela mobil tanpa ada mau bicara sedikitpun.
"Kita mau makan di mana? Kali ini kamu yang memutuskan," ujar Elard.
Calista menoleh kearah Elard. "Beneran?" tanya Calista.
"Iya, kamu yang memutuskan mau makan di mana," ucap Elard.
"Asik,"
Mobil Elard tiba di sebuah rumah makan di pinggir jalan membuat Elard regu untuk turun dan masuk kedalam, sedangkan Calista sudah turun dari mobil tapi ia sedang menunggu Elard keluar dari mobil.
"El, kenapa gak keluar?"
"Kamu yakin mau makan di sini?" tanya Elard.
"Iya, kenapa? Kamu gak mau makan di sini?"
Elard menggelengkan kepalanya.
"Terus kamu mau makan di mana? Di restoran mama kamu? Aku enggak mau, kamu bilang aku yang memutuskan mau makan di mana terus kenapa sekarang kamu malah gak mau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psychopath Boyfriend
Novela JuvenilUpdate setiap hari Minggu Elard Deon Zephyr , sosok ketua dari geng Arthstar yang memiliki banyak misterius, laki-laki berhati dingin. Tidak di bantah, tidak boleh memerintah, tidak boleh ada yang merendahkannya apa lagi merendahkan gengnya. Kein...