Kino itu penyayang banget, bukan cuma sama sesama manusia aja tetapi sama hewan juga. Apalagi sama kucing, hewan itu seperti punya tempat tersendiri di hati Kino.
Kalau ketemu kucing sisi soft nya seorang Arkino langsung muncul, nggak ada lagi wajah galak dan juteknya.
"Berhenti dulu ya Re, mau kasih makan kucing," kedua manusia yang sedang berjalan ke arah parkiran itu berhenti.
Kino berjongkok, mengeluarkan plastik berisi makanan kucing yang selalu dibawa kemana-mana dari tas ranselnya.
Dua ekor kucing yang sedari tadi diam memperhatikan Kino langsung mendekat, mengerubungi makanan yang sedang di tuang Kino lalu memakannya dengan lahap.
Kino tertawa gemas, "Jadi kangen Kara, Kiri sama Koro di rumah," ucap cowok tampan itu.
Kara, Kiri dan Koro itu kucing-kucing Kino. Kara yang paling tua warnanya oren-putih, Kiri anak tengah warananya juga oren-putih. Bedain Kara dan Kiri gampang, kalau Kara hidungnya warna putih nah kalau Kiri hidungnya warna oren. Lucu banget. Terakhir si bungsu ada Koro warnanya hitam, nggak kalah menggesmaskan.
"Nanti pulang langsung di uyel-uyel ya No," ucap Serena.
Melihat Lino dan Kucing adalah kelemahan Serena, ia kagum dan gemas semuanya jadi satu dan akhirnya lagi-lagi ia jatuh cinta pada Kino.
Kino yang baik, Kino yang bapaknya para kucing.
"Yuk, langsung pulang. Aku mau cuddling sama rarirore,"
"Kok ada re nya?"
"Iya Re a.k.a. Rere!"
"Ihh Kinoo,"
"Ahahah, kok blushing? Suka ya?"
Serena menutupi kedua pipinya dengan tangan lalu menggeleng.
"Iya re iya! Sekarang nggak usah susah-susah kalau mau nyebut kucing-kucingku sama kamu tinggal rarirore kepanggil semua wkwkwk,"
"Gemas sih No tapi kenapa aku jadi disamain kayak kucing?"
"Loh kan emang sama Re, sama-sama kesayangan aku,"
"Astaga Kino huhu! Udahh nanti aku diabetes lama-lama,"
Si pemuda Kalandra mengusak kepala Serena sayang, lalu menggandeng tangannya membuat si gadis tambah memerah malu.
Degup jantungnya berdetak kencang sekali, cuma Arkino yang bisa membuat Serena Kalang kabut dengan perasaannya sendiri.
•••
Sesuai rencana, jadwal quality time hari ini adalah di rumah Kino sekalian main sama Rariro.
Rumah Kino standar dan cukup untuk ditinggali bertiga, nggak terlalu kecil dan besar. Sengaja karena orang tua Kino nggak menyewa pembantu jadi mereka tinggal di rumah yang sekiranya masih bisa diurus sendiri dan masih bisa membuat penghuninya saling terconnected.
Padahal rumah keluarga Kino yang lebih besar banyak tapi di sewakan. Orang tua Kino ingin Kino selalu sederhana dan mandiri.
Begitu masuk Kiri mengerubungi kaki Kino, diangkat dan dibawa kegendongan sama Kino.
"Kiri!! Kangen banget akutuh,"
Kino memeluk penuh sayang, Serena ikut mengusap kepala Kiri hingga kucing itu memejamkan matanya.
"Bentar aku isi tempat makannya rariro dulu ya," ucap Kino.
Serena mengekori Kino, di dekat tempat makan sudah ada Kara dan Koro yang sedang goleran tidur sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONSRA | Lee Know
Fanfiction[ONSRA] a.n. the bittersweet feeling that love won't last