Kino mulu nggak bosen?

19 1 1
                                    

"KAGETT KAK RERE KENAPA MUKANYA KAYAK GITU??!!" Teriak Zia heboh begitu mendapati kakaknya di dapur dengan mata bengkak yang cukup ketara.

"Huss pagi-pagi jangan buat huru-hara," Suara Serena meskipun suaranya serak sudah mau habis duduk di meja makan sembari minum air putih.

"Ya lagian siapa yang nggak kaget, mana rambutnya berantakan kayak mbak kunti," gerutu Zia mengambil yoghurt dari kulkas lalu duduk di depan kakaknya.

"Habis putus ya?" Tanya Zia enteng.

Serena langsung melotot ke adeknya, "Heh! Ngomongnya yang benar,"

Zia meringis,"Iya maaf, kan aku nebak aja kak. Tapi nggak mungkin juga sih putus mengingat betapa bucinnya kak Rere,"

Serena menghela, adeknya kalau ngomong suka benar, dia memang sebucin itu sama Kino. Mereka pacaran sudah lama, sudah tau satu sama lain. Serena selalu suka semua hal tentang Kino, Serena juga bisa terima semua flaws nya Kino.

Kecuali satu sih, fakta bahwa ada Kina dihidup Kino.

Kejadian semalam itu benar-benar menyakitinya. Serena bahkan nggak habis pikir Kino bisa sejahat itu padanya.

"Udah ah aku mau ke kamar, jangan ada yang ganggu aku mau sendiri dulu,"

"Oke, selamat bergalau ria sistur,"

Serena hanya bisa berdecak kecil. Di kamar Serena merebahkan diri di kasur, memandangi foto-fotonya dengan Kino di handphone sedari awal mereka pacaran sampai sekarang.

Bibir Serena tersenyum kecil melihat foto penuh memori mereka, ada yang kocak sampai menggemaskan. Momen-momen berharga yang semuanya Serena abadikan dengan apik, supaya saat tua nanti mereka bisa mengenang bersama.

First anniv  nonton bareng dan maintimezone masih dengan seragam yang terbalut hoodie khas anak SMA yang pulangnya main ke mall, second anniv foto naik gondola di ancol dan dinner romantis di Segarra, third anniv ~ first kiss mereka, lalu jalan-jalan di braga. Fourth anniv, masih akan datang satu bulan lagi.

Air mata yang ia kira sudah habis dipakai semalaman nyatanya masih bisa turun lagi. Serena sadar foto-fotonya dengan Kino akhir-akhir ini hampir tidak ada.

Apa karena hubungannya dengan Kino sudah lama jadi rasanya momen-momen mereka juga memudar?

Tapi mama papa sudah hidup bersama hampir 30 tahun dan hubungan mereka masih baik-baik saja tidak seperti hubungannya yang rasanya melelahkan, menghabiskan energi.

Serena menutup layar handphonenya, semakin dipikirkan semakin membuatnya overthinking.

Kino terlalu membingungkan, ia bilang masih cinta, ia bilang rasa cintanya masih dalam kadar yang sama tidak berkurang sedikitpun, Kino bilang Serena rumah tapi perilaku Kino tidak menunjukkannya. Kino jelas-jelas terlihat lebih memilih Kina dari pada Serena.

"KAK REREE!!!" teriakan adiknya membuyarkan pikiran Serena. Ia menengok bersamaan dengan pintu yang terbuka menampilkan wajah adiknya.

"Apa? Kan aku bilang jangan ganggu,"

"Ada tamu!"

"Yaudah, ada mama kan, panggil mama aja aku lagi nggak mood,"

"Tamunya kak Ayis!! Selebgram itu yaampun ganteng banget kak!" Teriak Zia tertahan dengan mata berbinar.

Serena menghela, yaampun Ayis beneran datang padahal Serena udah bilang enggak usah. Baru jam sepuluh, pasti Ayis abis flight langsung berangkat ke rumahnya.

ONSRA | Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang