3.....

1.6K 68 25
                                    















Buggg
Buggg
Buggg

Buggg
Buggg
Buggg

"Huahhhh!!!"

Hanbin merebahkan tubuhnya, keringat bercucuran di sekujur tubuhnya.

Sudah sejak tiga jam yang lalu Hanbin berlatih tinju dengan coachnya.

"Masyeoo" Bobby atau Kim Jiwon yang baru saja datang memberikan air mineral dingin pada Hanbin

Hanbin duduk kemudian meneguk minumannya hingga menyisakan seperempat dari isi botol air mineral itu

"Wae? Ada masalah?" Tanya Bobby

"Tidak ada"

Bobby memeriksa setiap jengkal bagian tubuh Hanbin dengan matanya.

"Ayah memukulmu lagi?" Tanya Bobby begitu menemukan luka lebam di lengan kiri Hanbin

Hanbin memakai kaus singlet sehingga mudah bagi Bobby menemukan luka sebesar itu

"Molla. Entah apa sebenarnya yang dia mau dariku" gumam Hanbin

"Kau sudah kerumah sakit?"

"Ya! Kau pikir aku anak-anak?
Hanya segini sih, bukan apa-apa"

"Walaupun begitu...."

"Ah... aku lapar, Hyung masih ingin disini kan?
Aku mau pergi makan Jjangmyeon" Hanbin baru saja akan beranjak sampai Bobby menahan lengannya

"Hanbinaa"

"Wae?"

"Jika butuh sesuatu, katakan padaku.
Jangan menyimpannya sendirian" ujar Bobby

"Mwoyaaa ... memangnya aku anak-anak?" Hanbin tertawa kecil kemudian menepis tangan Bobby





























Hanbin berangkat kerja pukul sembilan pagi setelah berolahraga dan makan Jjangmyeon.
Satu jam sebelum Mall dibuka untuk umum, Hanbin harus melakukan briefing pagi bersama para kepala bagian.

Ayahnya sudah cukup marah dengan pendapatan Mall yang tidak sebanding dengan pengeluarannya dan mengancam akan menutup Mall.
Sebelumnya Hanbin tidak peduli jika Mall ditutup tapi karena Jennie ...
Dia baru saja membuka Showroom pertamanya disana, jika ditutup, bukankah dia akan putus asa?

Hanbin seharusnya tidak perlu peduli bukan?
Toh dirinya tak ada hubungan apa-apa selain hanya teman SMA dan cinta satu malamnya.
Dan lagi... pacar Jennie adalah seorang dokter, Hanbin merasa tidak bisa bersaing meski sedikit dengannya

Bukannya terlalu membawa perasaan, tapi Hanbin benar-benar canggung berhubungan dengan perempuan, ia tak tau harus melakukan apa ketika menjalin hubungan

Jennie berbeda bagi Hanbin,
Jennie membuatnya tertarik,
Gadis yang tidak pernah memberinya pilihan dan melakukan semua hal semaunya,
Meski itu lancang, tapi itulah daya tarik Jennie

Tiga hari belakangan, Hanbin tidak melihat keberadaan Jennie sama sekali.
Hanbin merasa tidak enak karena pertemuan terakhirnya bernuansa seperti itu,
Hari itu Hanbin sedang memiliki masalah dan ia merasa lebih sensitif.

"Ke... ummm nona Irene , brand mana yang memiliki omset tertinggi bulan ini?" Tanya Hanbin pada manager bagian marketing

"Umm.. bulan ini? Maksudmu bulan sejak anda masuk?"

"Iya."

"Dari tanggal satu sampai enam, Untuk bagian FnB tertinggi adalah Starbucks, peringkat kedua YunCoffe.
Bagian Depstore hanya ada dua, penjualan tertinggi adalah Sundepstore, untuk bagian tenant pakaian wanita peringkat pertama adalah Chuu dan peringkat kedua Jstyle..."

KEEP ME! (Jenbin) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang