Hanbin akhirnya menemukan kegiatan barunya setelah mengirim surat pengunduran diri pada ayahnya sendiri,
Hanbin kini sibuk mengurus keponakan barunya yaitu anak BobbySetiap hari kegiatannya hanya bermain dengan bayi Bobby, ke warnet bersama June atau menjadi supir Jennie
Hari minggu ketika ia sedang menjaga keponakannya di rumah baru Bobby, Ayahnya tiba-tiba datang dan tanpa sengaja bertemu dengannya
"...Hanbin? Kau disini?"
Rasanya aneh dan canggung mendengar Suara yang biasanya ketus dan penuh kemarahan berubah menjadi lembut
Selama ini ia hidup menyalahkan dirinya dan merasa pantas diperlakukan tidak adil oleh ayahnya tapi ternyata semua itu hanya kesalahpahaman?
Hidupnya seperti lelucon
"Nuna, aku pulang dulu. Aku harus menjemput Jennie"
Hanbin tak menanggapi sapaan ayahnya dan berpamitan dengan istri Bobby
"Tunggu nak..."
Benar-benar aneh mendengar ayahnya memanggilnya seperti itu
"bisakah kita bicara dan memperbaiki hubungan ini?"
"Tidak" jawab Hanbin dan langsung pergi begitu saja
Seperti hari-hari sebelumnya, Jennie menerima titipan bekal dari Ibu Hanbin.
Namun bedanya kali ini Ibu Hanbin meminta tolong pada Jennie untuk mempertemukannya dengan Hanbin karna ia ingin bicara"Anda tau sebenarnya apa yang harus anda lakukan.
Datanglah ke rumah sakit hari ini untuk kontrol diabetesmu, aku akan berusaha membuatnya Menemuimu.
Selanjutnya, itu bergantung pada dirimu sendiri""Aku benar-benar tak tau selama ini dia hidup dengan berat"
Jennie tak merespon kemudian pergi ke kantornya karna ia memiliki masalah dalam pekerjaannya
Produk yang seharusnya launching bulan depan sudah beredar dipasaran dan itu membuatnya kehilangan akal
Sesampainya di kantor, Jennie langsung masuk ke ruangannya
Seluruh timnya merasa terintimidasi melihat ekspresi marah yang Jennie tunjukkan sejak masuk kantornya
Seulgi yang menjadi tangan kanan Jennie masuk ke ruangan Jennie
"Dimana Yujin?" Tanya Jennie langsung
"Dinginkan kepalamu dulu, jika kau meledak pada Yujin mungkin..."
Tok tok tok
Tepat waktu, Yujin yang merupakan desainer di Jstyle masuk ke ruangan Jennie
"Maafkan saya" Yujin membungkuk, matanya sudah sembab
"Seulgi keluar" perintah Jennie
Seulgi menatap Yujin kemudian beralih menatap Jennie sebelum akhirnya keluar dari ruangan Jennie dengan berat hati
"Jelaskan yang sedang terjadi" ujar Jennie
"Saya sedang mencari tau, maafkan saya"
Jennie menghela nafas berat kemudian diam sesaat, jarinya mengetuk-ngetuk meja , matanya memejam mencoba meredam amarahnya
Beberapa menit kemudian Jennie berdiri kemudian memeluk Yujin
"Aku tau Timmu sudah bekerja keras, sekarang kita pikirkan jalan keluarnya"