"Bagaimana Kau bisa melakukan itu?" Tanya Hanbin disela-sela jam makan siangnya
"Mwoga?" Jennie menggigit bagian daging di burgernya
"Bagaimana Kau bisa berfikir melakukan itu? Maksudku sandiwaramu tadi"
Jennie mengunyah makanya kemudian menelannya
"Sandiwara apanya? Aku memang berniat mengajakmu rapat.
Umm... mungkin timingnya saja yang tepat"
Hanbin tersenyum kemudian meletakkan burgernya ke piring Jennie
"Makanlah, itu bayaranmu karna sudah menyelamatkanku"
Jennie mengerutkan kening
"Hanya Ini?"
"Lalu apa?"
Jennie menunjuk bibirnya "Ini bagaimana?"
"Aishhhh..." Hanbin menggaruk tengkuknya berusaha menyembunyikan rasa malunya
"Disini?" Tanya Hanbin
"Kau gila?
Nanti saja di rumah"
Tak lama kemudian Yunhyeong datang ke meja Hanbin dan Jennie dengan tiga gelas kopi di tangannya
Yunhyeong meletakkan kopi itu diatas meja kemudian duduk disebelah Jennie
Kenapa dia duduk disana?
Hanbin menatap sinis Yunhyeong yang mengambil posisi duduk disebelah Jennie padahal kursi sebelahnya saja kosong
"Lama tidak bertemu Oppa!" Seru Jennie senang
"Oppa?" Celetuk Hanbin
Yunhyeong dan Jennie menatap Hanbin bersamaan dengan tatapan bingung
"Tentu saja, memangnya dia harus memanggilku Hyung?" Tanya Yunhyeong
"Ani... kaget saja,
Dia saja tidak memanggilku Oppa"
"Kalian seumuran kan? Kenapa Jennie harus memanggilmu Oppa?"
Jennie menahan tawanya melihat Hanbin yang jelas-jelas sedang menunjukkan sikap cemburunya
"Araseo, mulai sekarang aku akan memanggilmu Oppa"
Padahal Hanbin yang meminta untuk merahasiakan hubungan mereka Tapi Hanbin juga yang paling menunjukkan sikapnya yang seolah memiliki Jennie
"Lupakan saja, Kau kan memanggil semua orang dengan panggilan itu.
Sehun Oppa, Baekhyun Oppa, Yunhyeong Oppa , Lalu siapa lagi Oppa lainnya?"
"Araseo, Lalu haruskah aku memanggilmu... sayang?"
"Uhukk..."
Hanbin tiba-tiba batuk mendengar kata-kata Jennie.matanya menatap ke kanan dan kekiri dan telinganya memerah .
Hanbin mengambil kopi yang dibawakan Yunhyeong
"Kalian berkencan?" Tanya Yunhyeong to the point
Mendengar itu Hanbin langsung tersedak kopinya
"Uhukk... uhukk..."
Jennie menepuk-nepuk punggung Hanbin
"Hati-hati..."
"Rupanya benar, pantas saja.
Sejak awal aku sudah yakin Kalau kalian pasti akan berkencan suatu hari.
Dan ternyata prediksiku benar"
Hari ini Haruto tidak masuk kerja, entah Kenapa Jennie yakin bahwa kejadian kemarin adalah alasannya.
Jennie bahkan tak bisa menghubungi Haruto.
