8.....

851 79 29
                                    







"Dia sudah lebih baik, kami sudah mengobati lukanya dan melakukan CT scan untuk memeriksa apakah ada luka dalam yang serius, dan ternyata tidak.
Hanya saja, kami menemukan beberapa bekas luka lama,
Kami harap Anda lebih berhati-hati agar adik Anda tidak terlalu sering terlibat dalam perkelahian.
Jika hal ini menjadi kebiasaan, kami takut saudara Kim Hanbin bisa saja mengalami pendarahan atau semacamnya" jelas Sehun yang mengambil alih Hanbin menjadi pasiennya

"Ah Ne, Gamsahamnida dokter Oh"

Hanbin sayup-sayup mendengar percakapan antara Bobby dan Sehun.
Perlahan matanya terbuka,
Kepalanya terasa berat dan tubuhnya terasa kaku tak bisa di gerakkan

"Oh, dia sadar.
Hanbinssi gwencanaseyo?
Kau tau ini dimana?" Seru Sehun yang menyadari pergerakan Hanbin

Hanbin mengangguk menanggapi pertanyaan Sehun. Alih-alih memikirkan apa yang baru saja terjadi, Hanbin lebih penasaran kenapa Sehun ada disini.

"Ah... Dokter bekerja disini?" Tanya Hanbin yang berusaha duduk

"Iya. Kau terkejut melihatku?
Apalagi aku, aku lebih terkejut melihatmu"

"Anda mengenal adik saya?" Tanya Bobby pada Sehun

"Ya, kami sempat makan siang bersama"

Drrrt

Drrrt

Sehun merogoh saku jasnya, senyumnya mengembang melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Hmm? Ada apa?"

Sehun melirik Hanbin kemudian terkekeh
"Aku? Aku di UGD.
Wae? Kau akhirnya datang?"

"Arasseo Arasseo, pali wa"

Sehun mengakhiri panggilannya dan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya.

"Hanbin, aku rasa kau harus menginap satu malam disini."

"Wae? Bukankah tadi kau bilang dia baik-baik saja?" Tanya Bobby khawatir

"Yah, untuk berjaga-jaga.
Dan recoverynya akan lebih bagus jika dia menginap semalam.
Ngomong-ngomong kalau boleh aku memberi saran,
Anda pulang saja" setelah mengatakan itu pada Bobby , Sehun dan Lisa keluar dari ruang UGD


Tak lama setelah itu, seorang gadis masuk ke ruang UGD. Matanya sibuk mengamati wajah pasien pasien yang dilewatinya.
Langkah kakinya terhenti begitu menemukan wajah yang dicarinya

"Jennie?" Lirih Hanbin

Jennie dengan cepat menghampiri Hanbin dengan wajah khawatir.
"Kau baik-baik saja? Apa lukanya parah? Ayahmu memukulmu lagi?"

Bobby tersentak mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang keluar dari mulut Jennie.
Jika Hanbin sampai menceritakan tentang ayahnya pada gadis ini, bukankah itu berarti hubungan mereka sangat dekat?
Bobby sekarang mengerti kenapa Sehun menyarankannya untuk pulang

"Kau pacar Hanbin?" Tanya Bobby tiba-tiba

Hanbin menendang paha Bobby dan memberinya kode untuk tutup mulut

"Ah, aku temannya.
Kau ... kakaknya?" Jennie tiba-tiba merasa pernah melihat Bobby di suatu tempat

Bobby tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya
"Ah... aku rasa aku harus pulang.
Hanbin , dokter bilang kau harus menjalani rawat inap satu malam.
Umm... kau perlu ruangan VIP?"

KEEP ME! (Jenbin) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang