"Good morning"
"Morning ..."
Baik Jennie dan Hanbin mengucapkannya masih dengan mata yang terpejam
Hanbin menarik selimut, kedinginan karena tidak memakai baju.
Ia juga menyelimuti bahu Jennie yang terlihat mata"kenapa setiap kita melakukan ini, paginya aku jadi malas bekerja ya?" gumam Jennie
Hanbin memeluk Jennie dalan selimut
"begitu? kenapa ya kira-kira?""kita harus mengambil cuti beberapa hari dan melakukan perjalanan liburan yang jauh berdua"
Hanbin mengangguk setuju
"aku juga memikirkan itu""apa yang ingin kau lakukan jika kita berlibur?" tanya Jennie
"entahlah, aku tidak memikirkannya.
Hanya tidur seperti ini saja sudah menyenangkan bagiku""eiiii dasar mesum"
Ding dong
Bel rumah Hanbin berbunyi beberapa kali. Jennie menyuruh Hanbin membuka pintu
"mungkin June"ujar Jennie
"ah sial"
Hanbin dengan hanya mengenakan boxernya membuka pintu masuk dan terkejut
Betapa tidak, bukan June, tapi ayah Jennie yang tiba-tiba datang ke rumahnya
"siapa honey???" seru Jennie berjalan keluar kamar dengan selimut ditubuhnya karena ia belum memakai baju
"a ... Ayah?"
Hanbin gemetaran,
Ini terlalu pagi baginya untuk menghadapi sesuatu yang mengancam jiwanya"Aku tidak boleh masuk?" tanya Jiyoung
Hanbin gelagapan
"oh boleh.. Silahkan silahkan" ujarnya mempersilahkan ayah Jennie masukSementara Jennie kembali ke kamar dan memakai bajunya.
"duduklah" ujar ayah Jennie
Hanbin berniat izin memakai pakaiannya
"saya akan...""kubilang duduk!" seru ayah Jennie memotong ucapan Hanbin yang hendak izin
"ah ya.."
Hanbin yang sadar akan situasinya kemudian berlutut depan ayah Jennie yang duduk
"maafkan saya, ini pertama...bukan...kedua...bukan juga.... Ah... Maafkan saya" ucapan Hanbin yang ingin memperbaiki suasana justru berbalik memperburuk suasana
"ah... Lebih dari dua kali?" tanya ayah Jennie menekan kata katanya
"maafkan saya"
"kau tidur dengan putriku lebih dari dua kali?" ayah Jennie mencengkeram celananya
Jennie keluar dengan pakaian lengkap kemudian menghampiri ayahnya
"apa yang ayah lakukan? Kenapa membuatnya berlutut begitu?"
"Oppa bangun dan pakai bajumu" suruh Jennie pada Hanbin
Hanbin menggigit bibirnya agar tidak tersenyum mendengar Jennie memanggilnya Oppa
"permisi" ujar Hanbin kemudian masuk ke kamar untuk memakai baju
"ah kenapa ayah tiba-tiba datang? Lalu... Kenapa kesini?!" rengek Jennie
"hei berandalan, kau harusnya berlutut mencium kakiku karna sudah tertangkap basah!
Bisa-bisanya kau merengek""berapa kali kau tidur dengannya?" tanya ayah Jennie