27....

625 56 7
                                    

'aku merenungkannya selama beberapa hari, malam itu aku tidak sungguh-sungguh mengatakannya. Aku terbawa emosi dan tiba-tiba mengirimu pesan dengan sembrono.
Maafkan aku, jika kau membaca pesan ini tolong hubungi aku, aku akan menunggu'

Begitulah isi pesan yang dikirim Jennie kepada Hanbin setelah empat hari berdiam menjaga egonya dan tidak berkomunikasi sama sekali

Jennie menunjukkan pesannya pada Baekhyun
"Oppa! Lihat ini! Apa ini terlihat berlebihan? Sudah lima jam pesanku tidak dibaca"

"bukankah itu sudah jelas?"

"jelas apanya?"

"berarti dia memang ingin putus"

Jennie menendang kaki Baekhyun
"tak ada gunanya bicara denganmu"

"hey, sebagai sesama pria aku lebih mengerti tanda-tandanya daripada kau.
Dia jelas ingin mengakhirinya. jika tidak, dia pasti akan datang setiap hari memohon agar kau menarik ucapanmu"

"kenapa kau malah membuatku semakin gelisah!"

Baekhyun mengindikkan bahunya.

















Hanbin menghadiri makan malam keluarga atas permintaan Bobby.
tak hanya keluarga ayahnya, rupanya keluarga ibunya juga datang ke rumah Bobby.

Hanbin menghela nafas berat, ini lebih menyesakkan daripada ketika ia hidup dengan mendengar makian ayahnya selama bertahun-tahun

Kehadiran Hanbin mencuri perhatian keluarganya. Hanbin memilih duduk disebelah Haruto karna tidak ingin terlalu dekat dengan ayahnya

Mereka hanya saling menyapa dengan formal kemudian makan dalan suasana canggung

"kau terlihat semakin kurus nak, apa kau yakin makan dengan benar?" tanya Ibu Hanbin memecah kecanggungan

"aku akhir-akhir ini sibuk bekerja"

"bagaimana dengan Jennie? Kenapa tidak mengajaknya?" tanya Ibunya lagi

Hanbin memilih tidak menjawab pertanyaan yang satu ini dan melanjutkan makan

"berhentilah dari pekerjaanmu" ujar ayah Hanbin

Hanbin tidak menanggapi dan melanjutkan makan

"JW Mall, aku berencana mengubahnya menjadi HBMall. Selain itu beberapa cabang...."

"ini enak, siapa yang memasaknya?" celetuk Hanbin memotong ucapan ayahnya

"Hanbinaa"

"oh anda bicara padaku? Maaf aku pikir anda bicara pada anak anda"

Ayah Hanbin menghela nafas
"baiklah... Marahlah pada ayah sampai kau bisa memaafkan ayah, ayah akan menerima kemarahanmu"

"tentu saja, anda pantas mendapatkannya.
Ini bahkan tidak seberapa"

Sepertinya jiwa Jennie menular pada Hanbin yang tiba-tiba bicara semaunya

"tentu saja ayah akan menerimanya, ini lebih baik daripada aku tidak bisa melihatmu sama sekali" ayah Hanbin tersenyum

"jangan khawatir, itu akan segera terjadi.sebentar lagi aku akan melanjutkan studyku ke Paris.
Aku memberi tau kalian karna secara formal kalian keluargaku"

Ibu Hanbin meraih tangan Hanbin
"Hanbinaa" lirihnya

Hanbin menepis dengan lembut tangan Ibunya kemudian berdiri
"aku mau merokok sebentar" ujar Hanbin kemudian keluar rumah

Hanbin duduk di kursi panjang halaman rumahnya, tidak merokok seperti yang dikatakannya, Hanbin hanya diam menatap langit malam yang terlihat lebih gelap dari biasanya

KEEP ME! (Jenbin) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang