Sudah satu minggu Hanbin tidak melihat keberadaan Jennie .
Entah karna ia semakin sibuk atau Ada hal lainnyaTapi tentu saja Jennie pasti sibuk mengurusi peluncuran koleksi musim panas dan juga pembukaan Bazaar di Lotte Mall.
"Laporan penjualan dari tanggal satu sampai duapuluh ,
Untuk bagian FnB masih dipimpin oleh Starbucks, urutan kedua diambil alih oleh Xingfutang, urutan ketiga Yunscoffe.
Dibagian Depstore masih sama, dipimpin oleh Sundepstore, tapi kali ini perbedaan pendapatan hanya lima persen,
Bagian tenant baju wanita dipimpin oleh JStyle, diurutkan kedua ada HnM, dan ketiga ada Chuu,
Kemudian dibagian......
blablablabla..."Hanbin menghela nafas mendengar Tenant yang diolah Jennie mendapat omset tertinggi.
Hanbin mengutuk June yang memberinya saran-saran tidak berguna dan justru membuatnya menjadi lebih jauh dari Jennie.
Sejak saat itupun, Jennie tak mengiriminya pesan"Omsetnya memang mengalami kenaikan sebanyak enam persen dari bulan lalu,
Tapi dibandingkan dengan tahun lalu di tanggal yang sama dan target yang sama, bulan ini masih tertinggal sekitar tigabelas persen"Hanbin lagi-lagi menghela nafas berat.
Ia harus bersiap-siap menerima makian lagi dari ayahnya jika dia tau tentang hal ini"Terimakasih nona Irene,
Besok pukul sepuluh pagi tolong siapkan rapat tim marketing." Ujar Hanbin setelah Irene selesai menjelaskan"Baik pak.
Kalau begitu laporannya saya tinggalkan disini ,
Permisi"Setelah Irene keluar dari ruangannya, Hanbin memijit pelipisnya.
Baru duapuluh hari bekerja, tapi Hanbin sudah harus menerima pukulan dua kali?
Saat masa pendidikannya, setidaknya Hanbin bisa mengusahakan untuk mendapat nilai bagus agar tidak dipukuli ayahnya.
Tapi mengelola bisnis adalah hal yang berbeda. Hanbin tidak bisa mengontrol pemasukannya."Ahhh aku harus bagaimana!!"
Hanbin berfikir dan berfikir agar menemukan solusi,
Pekerjaannya juga cukup banyak sampai ia melupakan jam makan siangnya.Drrrt Drrrrttt
Hanbin mengambil ponselnya dan membaca pesan masuk yang baru saja ia terima
LeeHi
Aku berada di JWmall sekarang,
Aku ingin mengembalikan Blazer yang waktu itu kamu pinjamkan.
Apakah bisa bertemu?Hanbin hanya membalas dengan 'kau dimana?' Kemudian keluar dari ruangannya untuk menemui Leehi
Sayang sekali apakah ini disebut takdir atau waktu yang tidak tepat,
Leehi menunggu tepat di depan Showroom milik Jennie,
Dan benar-benar kebetulan Jennie sedang ada disanaHanbin menghampiri Leehi dan menyapanya lebih dulu
"Apa kau menunggu lama?" Tanya Hanbin"Tidak.
Ngomong-ngomong ini sudah aku cucikan.
Terimakasih sudah meminjamkannya dan mengantarku pulang waktu itu""Ah iya, bukan masalah.
Jinan Hyung ada urusan mendesak dan menitipkanmu padaku jadi... tidak masalah"Hanbin dengan berhati-hati melirik kearah Showroom Jstyle, dan tepat sekali Jennie sedang menatapnya
"Kalau begitu aku pergi dulu" ujar Hanbin
"Eh... tunggu...
apa kau sudah makan siang?" Ucapan Leehi menghentikan niatan Hanbin untuk melangkah.
Ah benar, Hanbin bahkan tidak ingat makan siang saking sibuknya bekerjaSelama ini, teman makan siangnya adalah Jennie.
Sesaat bayang-bayang wajah Jennie yang tersenyum ceria padanya dan dengan semangat merekomendasikan berbagai macam makanan terputar kembali dalam pikiran Hanbin