17......

623 64 44
                                    







"Menikah? Kenapa Kau selalu mudah mengatakan hal-hal seperti itu?"

"Karna kau gampangan"

Hanbin menaikkan kedua alisnya
"Apa katamu?"

"Kau gampangan. Kau mengencaniku saat aku memintanya, Kau Mau tinggal bersama saat aku memintanya, siapa tau saja Kau Mau menikah jika aku memintanya... benar kan?"

Hanbin mengalihkan pandangannya
"Benar juga" gumamnya

"Ya! Tapi aku pernah menolakmu tuh" ujar Hanbin berusaha menambah nilai dirinya

"Aku menolakmu lebih dulu"

Hanbin menunduk
"Sial, aku kalah"

Jennie yang gemas dengan ekspresi wajah Hanbin langsung mengecup bibirnya
"Ayo tidur"




















Hari selanjutnya, sebelum berangkat kerja Hanbin mengantar Jennie ke pabrik konveksi karena jadwal Jennie hari Ini berkunjung kesana

"Pulang jam?" Tanya Hanbin ketika Jennie keluar dari mobilnya

"Nanti siang aku ke mall, tidak perlu jemput. Aku akan baik taksi"

"Arasseo"

Hanbin kemudian Menuju tempat kerjanya.

Sesampainya di parkiran, Haruto sudah berdiri didepan lift lower ground untuk menunggu Hanbin

"Selamat pagi pak..." sapa Haruto pada Hanbin seperti biasanya

"Pagi"

Haruto dan Hanbin kemudian menaiki lift yang sama

Haruto melirik Hanbin yang sibuk dengan ponselnya, tangan Haruto membawa bekal yang dititipkan ibunya untuk diberikan pada Hanbin

"B... bagaimana kondisi anda? Apa sudah lebih baik?" Tanya Haruto berhati-hati

"Ya, aku baik" jawab Hanbin singkat

"Pak, Ini.... " Haruto mengulurkan bekal ditangannya pada Hanbin

"Dari... Eomma.."

Hanbin melirik bekal ditangan Haruto kemudian beralih menatap wajah Haruto yang menunduk
"Kenapa sikapmu begitu? Kau berbuat salah padaku?" Tanya Hanbin

"Ne?" Haruto mendongakkan wajahnya

"Kau juga baru tau tentang hubunganku dan Ibumu, Kenapa bersikap seolah Kau yang melakukan kesalahan?
Bersikaplah seperti biasanya" ujar Hanbin

Begitu lift terbuka, Hanbin mengambil bekal dari tangan Haruto kemudian keluar dari lift

Melihat itu Haruto tersenyum, kegelisahannya selama Ini sia-sia.
Hanbin benar-benar orang yang baik, Fakta bahwa orang seperti Hanbin adalah kakaknya membuat Haruto bahagia

Tapi hal yang membuat Haruto penasaran adalah  Hanbin kemarin bisa sampai masuk rumah sakit.




Hanbin masuk ke ruangannya , is duduk kemudian membuka bekal yang dibawakan Haruto.

Masalah Ibunya.

Selama Ini ia hanya bisa melihat wajah Ibunya melalui foto, dan sekarang ia tiba-tiba saja bisa makan masakan buatan Ibunya, tanpa Sadar Hanbin meneteskan air matanya

Antara sedih, kecewa dan terharu, seluruh perasaannya menjadi satu

Tok tok tok

"Boleh saya masuk?" Seru Irene berdiri di depan pintu ruangan Hanbin

KEEP ME! (Jenbin) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang