Dari semalam Jian tidak bisa dihubungi, nyambung sih jika di telepon tapi tidak diangkat. Jelas Miko khawatir.
Maka usai kelas, Miko segera mencari keberadaan Jian di sekitar kampusnya. Mulai dari kantin, gazebo, hingga gedung feb, tapi ternyata pacarnya berada di dekat gedung dkv.
"Ih aku cariin, Ji."
Jian tersenyum lebar, segera membuka kedua tangannya dan Miko langsung berhambur dalam dekapannya.
Miko mengambil duduk di sebelah Jian yang artinya ia kembali berada diantara Jian dan Juna. Memperhatikan penampilan pacarnya yang tampak sangat menawan dengan leather jacket dan ripped jeans, simpel tapi ganteng.
"Kamu abis begadang apa gimana?" Jemari mungil itu mengusap kantung mata Jian yang berakhir di tanda manis khasnya.
"Iya abis ngerjain ulang semua tugas aku, belom selesai semua sih."
"Loh emang kehapus apa gimana?"
"Flashdisk aku ke format, laptop aku baru bener service kemaren jadi ya ilang semua filenya juga."
"Gak kamu simpen di Gdrive ya?"
Jian menggeleng sambil tersenyum tipis. Memang ini salahnya juga yang kurang antisipasi akan hal-hal seperti ini.
Mata Miko terfokus pada benda kecil yang baru saja mau Jian simpan, menghentikan pergerakan tangan sang pacar dan mengambil benda itu.
"Flashdisk kamu lucu banget Ji, kayak pernah liat."
"Lucu kan Elsa berotot? Aku gak tau deh ada yang sama persis kayak gini atau gimana, ini aku custom soalnya."
Miko melirik pada Juna di sampingnya yang asik mabar bersama Yogi yang duduk di depannya. Seketika ide jahat untuk membalas dendam terbesit di kepalanya.
Mendekatkan dirinya pada Jian dan menggenggam tangannya terlebih dahulu. "Ji, aku gak mau adu domba tapi kayaknya yang format flashdisk kamu Juna deh," bisiknya pelan.
Jian mengernyit, "Kamu tau dari mana?"
"Aku lupa bawa flashdisk pas ke apartementnya, terus pas minjem punya Juna dikasih yang sama persis kayak yang kamu pegang sekarang."
"Ngapain kamu ke apart Juna?"
Miko jadi gelagapan sendiri merasa salah berbicara, tapi dia tetap mencoba untuk tenang. "Waktu pulang dari gym dia chat minta temenin nonton, kamu diajak juga tapi kamu nya gak mau kan?"
Ya lebih baik Miko terus terang, lagipula hari itu memang benar adanya.
Jian mengangkat kepalanya setelah sesi bisik-bisik dengan Miko. Cowok itu dengan santai mengambil beret yang Juna pakai.
"Ngapain lo?" tanya Juna yang menyadarinya.
Jian menyodorkan flashdisk berbentuk karakter Elsa berotot itu pada Juna. "Kerjain semua tugas gue yang lo ilangin, jangan sampe isinya mirip sama tugas lo."
Juna diam karena Jian berbicara padanya dengan nada yang biasa saja namun berhasil membuat nyalinya menciut. Karena jika sudah serius seperti ini Jian benar-benar terlihat sangat menyeramkan.
"Deadline bentar lagi, gue harap lo udah selesai ngerjain semuanya." Jian mengembalikan beret itu pada Juna sebelum menggenggam tangan Miko.
Miko tersenyum penuh kemenangkan. Bahkan saat dirinya dan Jian pamit, Miko menyempatkan diri untuk membisikan sesuatu pada Juna.
"Jangan main-main sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Control Me
FanfictionKisah klasik, berakhir di sebuah kamar karena alkohol bersama teman sendiri. Miko mengalaminya malam itu bersama Arjuna, temannya. Bukan hanya sekadar teman tetapi laki-laki yang lebih sering disapa Juna itu adalah sahabat Jian, pacarnya. "Let's ma...