16

977 148 39
                                    

"Miko."

Miko menoleh, kedua sudut bibirnya tertarik saat orang itu menghampirinya.

"Abis ini langsung balik kan lo? Gue boleh minta tolong?"

"Tolong apa?"

"Tolong kasih makan Rudi, gue ada urusan mungkin bakal balik malem."

"Oke, nanti gue mampir ke apart lo."

Juna ikut memasang senyumnya, mengusak surai hitam cowok manis itu perlahan. "Thanks ya."

Semenjak hari itu Juna selalu meminta tolong padanya untuk merawat kucingnya. Miko tidak tau Juna ada urusan apa yang jelas cowok itu benar-benar sangat sibuk.

Miko tidak masalah, malah ia sangat senang bisa bermain bersama kucing manis itu. Setiap ia datang Rudi sudah menyambutnya di depan pintu, seolah memang sudah menunggunya untuk datang.

Tidak ada yang berubah. Hubungannya dengan Juna masih sama seperti biasanya, bahkan kini hubungannya dengan Jian kian membaik.

Seharusnya semua memang berjalan dengan semestinya, tapi terkadang semua tidak seperti dengan apa yang diharapkan.

"Semoga Rudi suka." Miko tersenyum dengan lebar saat membayangkan kucing manis itu memakai hadiah yang baru dibelinya.

Menekan bel beberapa kali karena ia tau sang pemilik sedang ada ditempat. Miko menyapa Juna dengan senyum cerahnya saat pintu itu terbuka.

"Ini dia orang paling sibuk sedunia." Miko menyodorkan sebuah paper bag padanya. "Titipan dari mama Jian."

"Makasih." Juna mengernyit karena cowok mungil itu masih berdiri di depan pintunya. "Lo ngapain masih disini?"

"Mau ketemu Rudi-" Miko terdiam saat Juna membuka lebar pintu apartementnya, tidak ada mahluk berbulu putih yang akhir-akhir ini selalu menunggunya di depan pintu.

"Rudi udah gue pulangin ke rumah."

"Kok lo gak bilang sih Jun?"

"Maaf, gue lupa ngabarin lo."

Miko benar-benar merasa kecewa. "Buat Rudi." Disodorkan paper bag yang lain.

Juna yang jadi merasa tidak enak pada Miko. Maka cowok itu segera mengajaknya untuk mampir sebentar dan menjanjikannya sebuah jus mangga kesukaannya.

"Tapi gue gak bisa lama-lama, ada janji sama Jian."

"Bentar aja."

Selagi menunggu Juna, Miko memutuskan untuk melihat-lihat timeline instagramnya. Tidak ada yang menarik menurutnya, bahkan jemarinya hanya menggulir layar tanpa menekan like sama sekali.

"Lo tadi ngerokok?" tanya Juna selagi meletakan gelas di meja.

"Sebatang doang, gue abis ngumpul."

Juna segera bangun menuju kamarnya dan kembali dengan beberapa botol parfum di tangannya.

"Coba lo pilih-pilih dulu, lo suka bau yang mana."

Diambilnya salah satu parfum itu dan disemprotkan pada pergelangan tangannya. Miko mengernyit saat bau tajam itu menusuk hidungnya. "Ini yang lo semprot pas nganterin gue balik waktu itu kan?"

Juna mengangguk selagi tertawa kecil. "Baunya emang begitu kalo baru disemprot, tapi nanti lama-lama gak setajem itu."

Miko meletakan parfum itu di ujung meja, kembali mengambil botol parfum lain untuk dicobanya. Kali ini tidak setajam tadi tapi tetap saja Miko tidak suka, maka digeser jauh botol itu di ujung meja.

Control MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang