07

1.1K 178 22
                                    

cw // slight nsfw




"Gak balik lo? Betah amat di kampus," tanya Niki.

Miko menggeleng, sibuk membalas chat yang masuk ke ponselnya.

"Emang siapa sih? Kak Jian?"

"Juna."

Niki tertawa kecil. "Yaelah gue kira siapa."

Seharusnya Miko memang pulang sejak tadi, kelasnya sudah selesai untuk apa ia berlama-lama di kampus.

Tapi karena Juna menyuruhnya untuk menunggu hingga kelasnya selesai, jadi mau tidak mau Miko masih disini karena Juna kembali mengancamnya.

"Udah selesai tuh dia." Niki melihat seorang cowok yang memakai hoodie putih bertuliskan Essentials menghampiri mereka, ah lebih tepatnya menghampiri Miko.

Juna melempar senyum pada Niki, dengan santai merangkul Miko yang masih duduk sibuk dengan ponselnya. "Berduaan mulu udah kayak anak kembar, mana mukanya mirip."

Cewek itu ikut tersenyum. "Selamat, Kak Juna jadi orang ke sejuta yang bilang gitu."

Niki mengemasi barang-barang bawaannya saat nama Hendra tertera di layar ponselnya, kemudian segera pamit pada mereka. "Pamit gue, Mik, Kak."

Miko mengangguk, mengusak rambut cewek itu yang membuat poninya menjadi berantakan.

"Stop elus-elus kepala gue Miko, gue bukan Miki," kesal Niki selagi merapihkan kembali rambutnya.

Juna tertawa, entah menertawakan Niki yang kesal atau karena nama cewek itu yang mirip Miki, anjing milik Miko.

"Tiap liat lo bawaanya kangen Miki gue," kata Miko.

"Anjing lo." Niki membalas dengan mengacak-acak rambut Miko sebelum akhirnya ia benar-benar pamit pergi.

Miko tertawa kecil selagi merapihkan rambutnya. "Apaan? Buruan gue mau balik."

"Ikut gue ke parkiran."

Miko ingin bertanya tapi Juna lebih dulu menarik tangannya dan membawanya menuju parkiran. Lebih heran lagi saat Juna menyuruhnya masuk ke dalam mobilnya, ada perasaan cemas mengingat apa yang pernah dilakukan oleh cowok itu di dalam mobilnya.

"Gue udah nurutin kata-kata lo, sekarang cepetan bilang mau lo apa gue pengen balik." Miko sudah menyiapkan diri terlebih dahulu agar saat Juna macam-macam ia bisa melawan.

Juna membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. "Punya lo, sorry baru gue balikin sekarang."

Miko menerima nintendo switch miliknya yang bahkan ia lupa pernah meminjamkannya pada Juna karena tidak pernah dikembalikan.

"Udah kan ini doang?"

Harusnya memang Juna membiarkan Miko pulang setelah ini, tapi niatnya segera ia urungkan saat hidungnya tak sengaja mencium bau yang tidak ia sukai.

Miko gugup saat Juna kembali mendekatkan wajahnya, napasnya bisa Miko rasakan menerpa lehernya.

"Parfum lo gak bisa nutupin bau rokok lo Miko." Juna mengangkat kepalanya, menatap lekat Miko dengan jarak yang cukup dekat.

Control MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang