"Ngapain, Sa?"
Aksa menoleh. "Mindahin foto."
Miko yang baru pulang dari kampus kini ikut duduk di sebelahnya untuk melihat foto-foto hasil jepretan Aksa.
Banyak foto lama yang baru Miko lihat, ternyata selama ini Aksa simpan dengan baik walau tidak dibagikannya.
"Kenapa gak langsung lo kirim aja sih ke kita-kita? Lo nimbun banyak banget anjir, sampe foto jalan-jalan sama bang Harsa pas kita masih maba ada semua."
"Lupa gue." Jemari Aksa menggerakan kursornya untuk membuka folder yang lain. "Lagian paling banyak foto lo sama Juna, kan yang dikit-dikit minta foto lo berdua."
Awalnya Miko pikir Aksa hanya sarkas saja, tapi setelah melihat folder yang baru dibukanya itu baru ia percaya. "Junmik- anjir sampe dibikin satu folder sendiri."
Puas melihat-lihat foto, Miko beralih pada ponselnya untuk memesan makanan.
"Lo mau makan apa, Sa?" Disodorkan ponselnya pada Aksa, membiarkan cowok itu menentukan menu makan siang untuk mereka.
Bertepatan dengan itu pintu kamar mereka dibuka dari luar, memperlihatkan Johan yang tersenyum dengan lebar.
"Misi, gojek."
Itupun membuat Aksa langsung menoleh pada Miko. "Bukannya lo belom pesen?"
Miko mengangguk. "Gue belom pesen, Han. Punya yang lain kali."
Johan segera menutup pintu kembali dan ikut duduk bersama dua cowok manis itu. "Punya yang lain gimana, orang kata abangnya atas nama Miko."
Jelas Miko bingung, ia belum menekan apapun pada aplikasi hijau itu.
"Mik, Juna nih." Aksa mengembalikan ponsel itu pada Miko dan ikut bergabung bersama pacarnya untuk makan walaupun belum jelas siapa pemilik makanan itu.
Juna
level 3 gak pedes kan?Miko
tau aja gue belom makan
makasih junJuna
iya yaudah makan gihMiko
udah diabisin aksa sama johan:(Juna
anjir kok lo kasihin ke mereka?Miko
johan yang nerima tadi
lo sih gak bilang kalo mau beliin gue makanJuna
gue masih kelas
cabut aja kali ya
eh udh dlu gue diliatin dosen main hpMiko tertawa kecil selagi membalas chat dari Juna, membuat Johan memandangnya aneh apalagi saat ia tau karena siapa cowok mungil itu tertawa.
"Lo ribut apa gimana sama bang Jian?" tanya Johan.
"Enggak, kenapa lo nanya gitu?"
"Abisnya gue liat akhir-akhir ini lo gak pernah nempel Jian lagi, lebih sering sama Juna malah."
Benar Miko memang lebih sering menghabiskan waktunya dengan Juna belakangan ini, tapi bukan berarti ia ada masalah dengan pacarnya itu.
Miko hanya meminta waktu untuk sendiri, pikirannya benar-benar sedang kacau. Ia tidak sanggup untuk bertemu dengan Jian setelah apa yang terjadi hari itu.
"Udah dari dulu kali gue bareng Juna mulu."
"Bukan gitu maksud gue." Johan melirik pada pacarnya sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Kita semua tau kalian temenan, kita juga tau kalian jadi gak sedeket itu pas lo mulai pacaran sama Jian. Tapi akhir-akhir ini gue liat kalian deket lagi, aneh aja gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Control Me
FanfictionKisah klasik, berakhir di sebuah kamar karena alkohol bersama teman sendiri. Miko mengalaminya malam itu bersama Arjuna, temannya. Bukan hanya sekadar teman tetapi laki-laki yang lebih sering disapa Juna itu adalah sahabat Jian, pacarnya. "Let's ma...