“Bahkan mencintai lebih baik dari pada dicintai apalagi hanya dilandasi dengan kata terpaksa”
•shasya•
Sorry baru up gais:)
Mamaku lagi gak enak badan jadi aku sibuk ngurusin mamaku sama kerjaan dirumah.Happy reading ❤️
Jangan lupa vote and komen:)Lampu-lampu dijalan membuat shasya nyaman menatap mereka yang berlalu-lalang dari pandangannya. Shasya terus memikirkan perkataan Al tadi dan terus berpikir jika Al hanya bercanda mengatakan itu.
"Al gak sebangsat itu"gumam shasya sangat kecil. Bahkan sampai susah untuk didengar.
Bara yang sendari tadi hanya diam pun akhirnya membuka suara.
"Jangan terlalu dipikirin"ucap bara seketika
Shasya menoleh tak percaya ke bara.
"Lo ngomong sama gue?"tanya shasya
"Sama siapa lagi"ketus bara
Shasya tersenyum kecil seraya menatap nanar bara yang sedang fokus menyetir.
"Udah nyampe" ucap bara lagi
"Hm"
Tanpa basa basi shasya langsung turun dan menutup pelan pintu mobil.
"Shasya" panggil bara
Shasya menoleh dan mendapati bara yang juga ikut keluar dari mobil dengan sedikit berlari lalu berdiri dibelakang shasya
"Kenapa?" Tanya shasya
Bara diam sejenak,lalu menatap shasya mantap.
"Lupain Al"
Deg!
Bagai dihujani beribu duri hati shasya benar-benar sakit mendengar ucapan bara.
"Biarin dia bahagia sama naya" lanjut bara
Shasya seberusaha mungkin untuk tersenyum dan menutupi kesedihan hatinya.
"Iya bara" lirih shasya
"ya udah sana masuk" perintah bara
Shasya menatap lamat bara seolah menginginkan sesuatu.
"T-tata boleh pel-peluk piano?" Tanya shasya terbata-bata karena harus menahan tangisnya
Bara menunduk diam. Ia kembali menatap shasya tersenyum kecil dengan tatapan lembut nya sambil melebarkan tangannya.
"Sini"
Shasya langsung menghambur dipelukan bara dan memeluknya dengan sangat kencang.
"Tata kangen piano. Tata kangen piano yang dulu,yang selalu siap ngebela tata kalo ada orang yang mau nyelakain tata" lirih shasya
"I beg you, come back to me"mohon shasya
"Gak bisa" tolak bara
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is AL
Humor"Stop!"teriak Al Namun shasya tidak mau berhenti dari jalannya "Shasya stop!" Pekik Al Shasya terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari Al hingga membuat Al mau tak mau harus menyusulnya "Stop!"ucap Al seraya menarik tangan shasya dan membali...