Chapter 18

367 54 46
                                    

Hari libur semster telah tiba, sesuai dengan kesepakatan dan rencana yang disusun oleh komite sekolah dan perwakitan orang tua, siswa Jegug Senior High School hari pelaksanakaan kemah dilakukan hari ini juga. Para siswa sudah berkumpul di halaman depan lobi menunggu pembagian bus yang akan mereka tumpangi. Jongin menghela nafas jengah, dia sudah lelah menunggu namun guru pengawas tak segera juga memberikan arahan. Krystal yang senantiasa selalu disamping kekasihnya itu mencubit main-main pipi Jongin.

“Hilangkan kebiasaan marahmu itu.. kau akan cepat tua nanti, aku tidak ingin saat kita menikah wajahmu sudah jauh lebih berkeriput dari pada aku” bisik Krystal, Jongin hanya menolehkan wajahnya malas untuk menghindari cubitan kekasihnya. Suasana hatinya sedang tidak baik ditambah kondisi disekitarnya yang mulai berangin.

Jiyeon memainkan ujung sepatunya dengan tidak bersemangat, dia yang masih belum bisa berbaikan dengan Jisoo ditambah Sehun yang sepertinya masih menghindarinya. ‘Lalu apa maksud dari senyumannya saat itu. Dasar play boy, Oh Sehun sialan!!’ gerutu Jiyeon dalam hati, tidak mungkinkan dia menyerukan kekesalannya di depan orang banyak. Gadis itu menyusut hidungnya, sementara di sebrang sana Sehun masih belum mengalihkan perhatiannya dari Jiyeon. Walaupun Jiyeon masih tak menyadarinya namun, Sehun tak berpaling sedikitpun.

Malahan, senyumannya semakin lebar saat hoodie yang digunakan gadis itu ternyata adalah miliknya. Soraki saja Jiyeon, hina saja ia karena hatinya boleh mencela dan mencaci maki, tapi pikirannya tak pernah mau untuk melupakan segala kenangan tentangnya. Jisoo yang mengetahui untuk siapa Sehun dan alasan apa pria itu tersenyum hanya mampu berdecak sebal. Mau bagaimana lagi kedudukan Jiyeon di hati pria jenius itu sangatlah tinggi dan Jisoo tidak bisa berbuat apapun untuk merubahnya. Bagaikan pungguk yang merindukan bulan seperti itulah pepatah yang bisa menggambarkan kondisi Jisoo sekarang.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, guru mereka mengumumkan nama-nama siapa saja yang akan menaiki bus satu, dua dan seterusnya. Jiyeon berdeham pelan dan menyisir sedikit rambutnya dengan jemari saat ada nama Sehun disebut. Selesai membacakan urutan nama, Jiyeon dan siswa lain bergantian memasuki bus. Beruntung mereka tak harus duduk sesuai urutan sehingga bolehkah kali ini Jiyeon berharap. Gadis itu menatap Sehun dan Jisoo yang masih berada di luar bus, Sehun membantu Jisoo memungut barang yang tak sengaja jatuh dan mereka mengobrol bersama.

Jiyeon menegang di tempatnya saat Sehun dan Jisoo sudah memasuki bus, saking banyaknya siswa yang berada di bus pertama hingga menyebabkan beberpa orang masih mengantri untuk duduk. Begitu pula orang yang Jiyeon tunggu. Krystal dan Jongin sudah duduk di deretan samping Jiyeon. Saat Sehun semakin dekat, secara tidak sadar dia menahan nafasnya sendiri. Tapi saat itu juga Jiyeon kesal bukan main karena Hanbin yang tiba-tiba saja duduk di sampingnya dari arah belakang.

“Pergi..” usir Jiyeon dengan nada kesal, Hanbin tersenyum mengejek lalu menjulurkan lidah seolah tak termakan gertakan gadis itu. Sehun yang melihat kesempatannya sirna hanya bisa pasrah dan memilih duduk di kursi tepat di belakang Jiyeon.

“Ya Choi Hanbin pergi sana!!” dorong Jiyeon sekuat tenaga namun Hanbin tak beranjak sedikitpun. Jongin tersenyum tipis, Jisoo kegirangan.

“Kau ini memang gadis jahat. Lihat seluruh bangku sudah penuh, dan kau menyuruhku pergi?” Jiyeon berdecak sebal saat Hanbin menjawab dengan pongahnya. “Sudah terima saja.. aku janji tidak akan mengganggumu selama perjalanan. Janji..” dijulurkannya jari kelingkingnya yang panjang tapi Jiyeon sama sekali tak mengindahkannya dan memilih menyibukkan diri menatap ke luar jendela.







🍃🍃🍃









Krystal berdiri sembari melipat kedua tangannya dengan raut wajah dinginnya. Sesaat mereka tiba di tempat perkemahan yang menjadi tujuannya, seorang perwakilan guru mengumumkan bahwa pembagian tenda diisi oleh sekitar tiga atau empat siswa. Tidak keberatan sebenarnya, tapi mengapa Krystal harus bersusah payah mendirikan tenda.

The Heirs (Reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang