Chapter 11

695 99 37
                                    

Warning typo bertebaran, harap maklum 😊
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😘😘










Suasan canggung sangat terasa di dalam mobil yang dikendarai oleh supir priadi keluarga Kim. Tan memperhatikan jalan sementara kedua anaknya yang duduk di kursi belakang memilih bungkam terutama Jiyeon.

Pada awalnya ia berdebat hebat bahwa ia ingin berangkat sendiri ke kantor, ralat berangkat bersama Sehun yang sudah dalam perjalanan ke rumah dengan taksi. Hanya saja Tan yang masih kecewa dengan perbuatan Jiyeon memaksa anaknya untuk berangkat bersama.

Setelah mobil sampai di depan gedung Segang Company, seseorang dengan segera membukakan pintu hingga Tan dan Jongin dapat keluar dengan mudah. Jiyeon mendengus dan ikut menyusul meninggalkan bisik-bisik curiga dari para karyawan yang melihat sosok gadis magang keluar dari mobil pimpinan.

Ada hubungan apakah gerangan antara gadis itu dengan keluarga Kim. Sehun menghentikan langkah dan menunduk saat Tan hampir melaluinya, pria itu mendadak berhenti membuat baik Jongin dan Jiyeon langsung siaga di tempatnya.

“Sehun-ssi..”

“Ya Presdir” Jiyeon hendak berjalan mendekat ke arah pemuda tinggi di ujung sana, namun Jongin segera mencekal meminta gadis itu untuk tidak ikut campur.

Sehun menelan ludahnya susah payah saat tak ada kalimat lain yang terucap dari bibir Tan. Pria paruh baya itu hanya memandangnya dengan penuh telisik, ada apakah gerangan.

Bukankah semalam Jiyeon menghubunginya dan mengatakan bahwa tak ada masalah yang perlu dihawatirkan.

“Bisakah kau ke ruanganku sebentar?” Sehun segera mengangguk menurut membuat Jiyeon langsung melepaskan cekalan tangan sang kakak dan berjalan menghampiri pemuda yang masih memasang wajah tegangnya.

Tan melirik sejenak dari balik punggungnya yang berjalan menjauh, Jongin hanya bisa berdecak dan ikut melangkah menyertai ayahnya.

“Jangan pergi..” Jiyeon menahan tangan Sehun dan menggenggamnya erat meminta agar dia tak menuruti perintah ayahnya.

“Ad—a apa sebenarnya? Apakah ada masalah serius?” Jiyeon menggeleng namun masih tak melepas genggamannya, Sehun menjilat bibir bawahnya dan melihat ke seliling dimana banyak karyawan yang masih mencuri-curi pandang ke arahnya.

“Kalau begitu tak ada yang perlu dikhawatirkan kan? Tenang saja.. aku akan menyusul nanti” Sehun melepaskan genggaman Jiyeon perlahan lalu berbalik menuju lift kusus yang langsung menuju ruangan pribadi Tan. Jiyeon kemudian meraih ponselnya berusaha menghubungi sang kakak meminta bantuan.




🍃🍃🍃




“Masuk..” Sehun menghembuskan nafas kuat sebelum akhirnya memberanikan diri membuka pintu besar yang ada di depannya. Ia membungkuk setelah berdiri tegak tak jauh dari meja berhias papan kaca yang memiliki ukiran membentuk kata Presdir Kim Tan.

“Keluarlah Jongin..” Sehun melirik pada sosok lain yang duduk di sofa yang sengaja disusun di tengah-tengah ruangan.

Saking gugubnya ia bahkan tak dapat melihat Jongin juga berada di ruangan yang sama. Pria itu berusaha untuk meminta tinggal tapi Tan bersikeras untuk menyuruhnya keluar, sebelum benar-benar pergi ia melirik Sehun dalam.

“Kau tidak ingin duduk Sehun?” Tan berujar tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel, ia masih berupaya untuk membalas beberapa pesan teks atau membaca email yang masuk. Sehun mengangguk dan duduk dengan perasaan tegang di kursi yang semula ditempati Jongin.

The Heirs (Reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang