Chapter 4

777 134 59
                                    

Warning Typo bertebaran, harap maklum 😊
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😘

















Pagi yang cerah disabut dengan kumpulan para siswa Jegug Senior High School, seakan tak ada sedikitpun ketenangan yang ada di dalam sana. Tak hanya satu namun belasan bahkan puluhan siswa berkumpul di depan pintu utama yang biasa digunakan para siswa untuk masuk ke area sekolah. Disana terdapat sebuah pertunjukkan yang selalu dilakukan oleh tiga preman sekolah siapa lagi jika bukan Choi Hanbin, Jo Tahyung dan Kang Bobby.

Para siswa nampak berkasak kusuk satu sama lain menanti tindakan apalagi yang akan dilakukan Hanbin pada Chanwoo yang berdiri pasrah di depan ketiga preman yang sedang menghadang jalannya itu. Hanbin menjentikkan jarinya, sedetik kemudian Taehyung sudah bersiap di dekat pintu masuk sembari mengangkat kameranya.

Pria itu tersenyum kotak sembari mengedipkan sebelah matanya pada sahabatnya. Hanbin berdiri di depan pintu masuk sembari mengangkat tinggi-tinggi kaki kirinya dan menumpukannya pada dinding pilar.

“Kalau anak pintar ini ingin sekolah maka dia harus lewat dengan benar” Hanbin menepuk paha kirinya dan memberi kode pada Chanwoo untuk melewati sela-sela kakinya.

Nafas Chanwoo berderu berat, pria itu meremat tali tasnya dengan kuat. Dengan ekor matanya dirinya melirik pada kerumunan siswa yang enggan membantunya, malah ikut sibuk mengabadikan momen memalukan ini dengan ponsel canggih masing-masing.

Bobby merangkul pundak pria malang itu dan menepuk dada Chanwoo. Ia menganggukkan kepalanya kecil sembari memberikan ekspresi yang berpura-pura sedih.

Dengan berat hati Chanwoo mulai merundukkan tubuhnya, pria itu bersiap merangkak, dengan hati penuh luka berusaha menerobos melalui celah kaki Hanbin yang meliriknya sembrai menikmati sekaleng kopi. Kedua tangan dan lutut itu mulai bergerak setapak demi setapak di atas lantai marmer putih bersih yang memantulkan gambaran menyedihkan tentangnya.

Seluruh siswa yang berkumpul di depan lobi tertawa menikmati hiburan pagi mereka, sungguh bukan cerminan seorang siswa terpelajar yang dielu-elukan diluar sana. Taehyung masih terkikik dengan kamera yang terus mengabadikan setiap pergerakan bahkan ekspresi Chanwoo yang hampir saja selesai melewati sela-sela kaki Hanbin.

“Ohh..” Taehyung memekik dan Bobby tak kuasa menyembunyikan tawanya kala Hanbin dengan sengaja menumpahkan cairan pekat yang tadi ia nikmati ke atas kepala Chanwoo yang baru saja hendak berdiri.

“Oh.. maafkan aku Chanwoo-ya aku tidak sengaja, sungguh tanganku licin sekali tadi” ujar Hanbin dengan tanpa ketulusan sama sekali. Chanwoo masih bersimpuh dengan kedua tangan yang terkepal kuat di atas kedua pahanya.

“Omo.. kau tak mau memaafkan Hanbin? Ya kau membuat semua siswa salah paham padanya Chanwoo-yaa” sela Bobby yang berdiri di depan sosok lemah yang selalu menjadi bulan-bulanan di sekolah.

“Ti..tidak Hanbin-ah tidak apa-apa aku tau kau tidak sengaja. Aku hanya tinggal berganti baju dan membersihkan diri” Chanwoo berdiri dengan cepat dengan kedua tangan terpaut di depan tubuhnya, kepalanya masih senantiasa tertunduk menatap ujung sepatu yang mulai ternodai oleh tetasan demi tetesan air kopi dari rambutnya yang basah.

“Syukurlah jika begitu..” Hanbin menurunkan kakinya dan berlalu dengan kedua tangan yang berada di saku celananya.

Taehyung mengikuti namun sebelumnya dirinya menepuk pundak Chanwoo dengan wajah kasihan yang mengejek. Bobby tertawa dan mencolek dagu Chanwoo main-main, ia menggosokkan ujung jarinya yang ternodai kopi pada seragam pria di depannya.

The Heirs (Reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang