Warning typo bertebaran, harap maklum 😊
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😘‘Apa kau sudah bangun? Ayah sedang dalam perjalanan untuk menemuimu’
Sebuah pesan singkat yang mampu membuat jantung Jiyeon berhenti berdetak secara mendadak. Baru saja mata sebesar biji almond itu terbuka dari tidurnya dan harus membola saat membaca deretan kata pada benda persegi miliknya.
Jiyeon segera bangkit dan menyambar seragamnya juga tas sekolahnya. Ia meringis saat tak bermaksud membuat keributan di pagi hari, bahkan Yeon Seok yang sedang menyiapkan sarapan dibuat sama terkejutnya saat Jiyeon baru saja keluar kamar masih dengan baju tidurnya dan rambut yang berantakan.
“Bagaimana ini.. bagaimana ini..” gumam Jiyeon sembari berlari dari kamar menuju ruang tamu.
“Ada apa Jiyeon?” tanya Yeon Seok, pria itu mengulurkan sebotol air dingin pada nona mudanya.
“Ayah sedang dalam perjalanan ke rumah paman Won, ah tidak... kali ini pasti aku akan digantung. Paman aku pergi dulu” teriakan Jiyeon mengiringi kepergian gadis itu dari rumah keluarga Oh.
Yeon Seok bergegas menuju kamar putranya hendak membangunkan Sehun, tapi seakan tersadar oleh sesuatu ia langsung menghentikan langkahnya. Sehun kan tidak tau latar belakang Jiyeon yang sesungguhnya batinnya.
Jiyeon berlari menuruni jalan sembari berkumur, ia sudah tidak memperdulikan imagenya di depan orang lain yang ada di kepalanya adalah bagaimana sampai rumah Won dengan cepat sebelum ayahnya datang, toh ini masih sangat pagi dan orang-orang pasti masih sibuk dirumah masing-masing.
Jiyeon berhenti pada tiang yang tedapat kaca bundar di atasnya, ia sibuk menggosok giginya di sana juga tak lupa membasuh wajah. Oh sial sekali, mengapa ayahnya harus datang di pagi hari. Beruntung baginya ada sebuah taxi yang juga baru saja mengantarkan seorang penumpang di ujung jalan.
Setibanya di dekat rumah pamannya, Jiyeon meminta sang supir menghentikan laju taxi itu. ia berdecak saat melihat mobil ayahnya yang juga mendekat dari arah berlawanan. Segera ia mengarahkan sang supir berbelok ke kiri.
Selanjutnya ide gila terlintas di kepalanya, ia akan melompat dari pagar belakang. Jiyeon melemparkan barang bawaannya terlebih dahulu melewati pagar dinding di depannya, selanjutnya dia meminta bantuan sang supir untuk menaikkan tubuhnya ke atas mobil guna mempermudah ia memanjat pagar.
Jiyeon menghela nafas lega saat sudah mendarat dengan sempurna, lalu bergegas mengenakan seragamnya lengkap dengan atribut-atribut yang lain di balik semak-semak. Bertepatan dengan gerbang depan yang dibuka, Jiyeon berlari sekencang-kencangnya. Kim Hyun Joo yang memang tengah menyiapkan kopi untuk suaminya terejut dan hampir melemparkan cangkir saat melihat Jiyeon yang tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya sembari berusaha mengatur nafasnya.
“Bibi.. hah... hah.. ayah sudah ada di depan. Aku akan ke kamarku sekarang” Jiyeon kembali berlari menuju tangga yang terdapat di samping ruang tamu. Berlari secepat kilat menuju kamarnya.
Tepat seperti perkataan gadis itu, siluet pria tingggi yang tengah membuka kancing jasnya mulai mendekat. “Tan-ah.. selamat pagi” sapa Hyun Joo pada adik iparnya menatap penuh tanya pada kedatangan pria itu yang sepagi ini.
“Pagi noona, apa putri kecilku sudah bangun” tanya Tan yang baru saja melepas jas hitamnya.
“Ya, aku baru saja membangunkannya tadi. Mungkin dia sedang bersiap di kamarnya, kau tunggu disini saja. Apa kau ingin kopi?” Tan mengangguk menerima tawaran sang kakak ipar yang diam-diam tengah menghela napas lega. Ia melirik sejenak pada tangga yang mengarah pada lantai dua, bersyukur anak itu pulang tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs (Reborn)
FanficTentang kehidupan selanjutnya dari drama The Heirs. cus baca aja yang penasaran 😊