1.2

550 88 3
                                    

Aku berpakaian hitam-hitam, tanda berduka, lebih dari berduka. Seluruh keluarganya datang dan aku melihat Harry. Ah dia tidak mirip denganku, aku lebih tampan darinya, Isabelle. Si kriwil itu menangis tak henti-hentinya melihat pemakaman Isabelle. Ya, sudah 1 bulan. Dan dalam 1 bulan itu, aku tidak menemaninya, di waktu-waktu terakhirnya. Aku menyesal. Bahkan saat nyawanya direnggut, aku sedang berpesta di Las Vegas, i'm such a dick.

Tubuh Isabelle sudah terkubur. Beberapa orang sudah kembali, sebenarnya hanya sekitar 25 orang yang datang. Mungkin Isabelle tidak mau membuat orang merasa kehilangan dirinya, jadi dia tidak membuat banyak teman.

Aku menghampiri nisan yang tertulis nama 'Isabelle Marie Styles'.

Aku berdeham lalu berbicara, "Belle, tenang saja, aku datang kok. Aku memang jahat, aku tidak menemuimu semenjak errr... Kau memaki-makiku. Tapi yang perlu kau tahu, aku tidak berhenti mencintaimu. Sampai sekarang. Dan kau harus ingat itu, Be--" Ucapanku terpotong ketika sebuah tangan menepuk pundakku.

"Ashton, bukan?" Ternyata Harry. Aku mengangguk.

"Isabelle meninggalkan ini untukmu." Harry memberikanku sepucuk surat. Aku segera mengambilnya.

"Terima kasih." Ucapku. Harry tersenyum lalu meninggalkanku.

a/n
Vomments:')

switched ➸ afi [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang