Mala menghampiri Abangnya--Refan--yang sedang duduk di sofa depan tv. Mala berniat ingin mengejutkan Refan.
"Door!!" teriak Refan yang lebih dulu mengagetkan Mala.
"Ish Abang. Gue duluan yang mau kagetin lo tau!" Mala sedikit terkejut.
Refan hanya tertawa geli melihat tingkah adiknya itu. Mala mendengus kesal. Lalu dia menempati duduk di samping Refan.
"Bang, Mama Papa mana?" tanya Mala sambil mengambil permen karet yang terdapat di meja depan tv.
"Pergi kayaknya deh. Lupa pesennya," kata Refan.
"Oh. Lah ini permen karet siapa? Seinget gue, gue nggak punya rasa jeruk...," tanya Mala lagi.
Refan menoleh kearah yang dimaksud. "Oh, itu dari temen gue. Katanya buat lo yang suka banget sama permen karet...," jelas Refan.
"Idih. Siapa bang? Pasti nge-fans ya sama gue?" ucap Mala senang.
Mata Refan menoleh sinis ke arah Mala yang cekikikan. "Ck.... G-R banget sih lo! Namanya Rey.... Awas, jangan-jangan lo yang suka," kata Refan menyindir.
Mata Mala menuju keatas, lalu memutarnya. Memikirkan orang yang bernama Rey. "Memangnya dia udah pernah ketemu atau liat gue ya?" tanya Mala lagi.
"Katanya udah. Tapi lebih tepatnya gue nggak tau. Ngapain sih? Cie...cieee," ejek Refan. Mala menghiraukan ejekan Refan memilih untuk pergi meninggalakan Refan sambil membawa sebungkus permen karet tersebut.
--
Mala menikmati rasa permen karet itu. Rasa manis dan sedikit asam karena ektrak jeruk itu. Rasanya enak jika menikmatinya. Mala sesekali membuatnya menjadi gelembung. Lalu dia kempeskan lagi.
"Emmm enak juga nih permen. Mau dong dikasih setiap hari," kata Mala yang tengah asik mengunyah permen karet itu.
Mala menjadi memikirkan orang yang bernama Rey itu. Entahlah Mala memang penasaran atau ada hal lain. Mala menyimpan beberapa permen karet yang belum dia makan di dalam meja lemarinya. Lalu menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan sikat gigi. Mala mulai mengantuk, tidak bisa dia tahan. Akhirnya Mala tertidur.
--
Mata Mala silau karena pantulan sinar matahari yang menembus dari jendela kacanya hingga ke mata Mala. Mala terbangun dari tidurnya. Mala melihat jam tanda pukul 06.45. Mata Mala langsung membulat dan bergegas mandi.
Gara-gara keasikkan makan permen karet tadi malam, jadi lupa kalau besoknya sekolah. Mala harus tidur tengah malam.
Di sekolah Mala jadi terlambat. Ini juga karena Refan yang tidak mau menunggu Mala. Dia jadi dihukum dan suruh berdiri di luar kelas. "Abang! Ngeselin lo!" teriak Mala yang melihat Refan sedang menuju kelasnya.
Mala bingung. Harus melakukan apa setelah ini. Rasanya dihukum itu capek. "Lagian, Abang udah tau masuknya siang, nggak mau nungguin," omel Mala.
Mala melihat-lihat sekitar tidak ada siswa sama sekali yang berlalu lalang di hadapannya. Pintu kelas ditutup rapat-rapat. Jadi, Mala memutuskan untuk pergi ke kantin. Mala berjalan melewati koridor kelas Refan. Tujuan Mala juga ingin mengetahui siapa sih Rey? Kaya apa sih orangnya? Mala ingin berterimakasih.
"Bang!!" Panggil Mala saat melihat Refan muncul dari pintu kelas.
Refan menengok kearah suara itu. Lalu mengernyitkan alisnya. "Heh Lo nagapain keluyuran?" kata Refan mendekati Mala.
Mala memutar bola matanya. "Ck. Idih. Sok perhatian banget sih.... Gue dihukum gak boleh masuk kelas tauu!" bentak Mala. Refan menengok kanan kiri dan belakang takut ada yang memperhatikan mereka berdua.
"Brisik deh. Iya maaf-maaf. Gue lupa, gue kira lo udah bonceng, eh ternyata belum. Hehe." Refan cekikikan.
"Eh Bang, mana yang namanya Rey itu? Mana?" tanya Mala, yang bola matanya tertuju pada segerombolan anak laki-laki yang duduk disana.
"Oh Rey. Sini gue kenalin sama Rey." Refan menarik tangan adiknya itu menuju segerombolan laki-laki itu.
"Rey! Nih dicariin ade gue. Katanya sih mau terimakasih soal permen karet." Refan memanggil orang yang bernama Rey. dan salah satu dari mereka tersenyum.
"Oh iya sama-sama," Kata Rey yang diakhiri dengan senyuman. Mala melihat Rey yang tinggi putih dan pokoknya idaman banget.
"Oh em iya sama-sama." Mala tersipu malu.
-----------
Itu gambar Mala di mulmed :D
Bagaimana ceritanya? Kalau suka tinggalkan vote dan komentar ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Mala
ChickLit[Completed] Dalam Revisi Aku telah salah mencintai dia. Salah karena dia mencintaiku atas dasar balas dendam. Tetapi, aku adalah gadis yang bodoh. Tidak menyadari orang yang telah mencintaiku dengan tulus menungguku agar dapat melihatnya. Inilah kis...