kehilanganmu

9 2 0
                                    





Karena sekolah sedang libur panjang, aku memilih untuk berlibur ke kota kelahiranku yang berada di Surabaya.
Aku tidak berlibur bersama keluargaku. Tapi aku juga tidak sendiri karena aku ditemani Vazam yang bersikeras untuk ikut. Katanya ia ingin melihat keindahan Kota Surabaya.

Kami pergi kesana naik kereta. Awalnya malah Vazam mengajak naik pesawat tapi aku menolaknya. Sepanjang perjalanan, kami membicarakan banyak hal dan aku juga memberitahu Vazam kalau aku akan bertemu dengan mas Aris.

" Zam, nanti kamu langsung ke rumahku aja, nanti aku mau ketemu mas Aris di kampusnya "

" Aku ikut aja, pengen kenalan juga sama dia " cengirnya

" Yaudah terserahmu aja "

Sekitar 7 jam perjalanan kami menuju Surabaya. Saat ini, pukul 2 siang kami sudah tiba di stasiun Gubeng Surabaya.

" Wahh, disini juga rame yah " ujar Vazam menatap sekeliling.

" Kamu pesen grap yah, kita mau ke kampus ITS "

" Siyap bos "

Tak perlu tunggu lama, kami segera melesat ke ITS. Vazam sedang mengobrol dengan sopir grab, sementara aku hanya melihat pemandangan yang sudah lumayan lama aku tinggalkan.

" Ini ITS dil? " Tanya Vazam

" Itu tulisan segede gitu masa ga keliatan Zam " tunjukku pada rangkaian huruf besar itu.

" Emang kita boleh masuk? "

" Boleh kok, izin dulu sama satpamnya "

Setelah mendapat izin, kami segera masuk. Suasana kampus tidak terlalu ramai saat ini. Aku segera menuju gedung desain produk. Lalu aku bertanya pada seorang wanita.

" Permisi kak, aku mau tanya, kenal Aris ngga? "

" Aris? "

" Iyah kak, Aris anak desain produk semester 2 udahan "

Nampak wajah terkejut dari wanita itu.

" Maksud kamu Arisnu Abraham? "

" Nah bener kak, yang itu " girangku

" Loh dek, bukannya dia udah meninggal yah "

" Meninggal?? " Batinku terkejut

" Me.. meninggal kak? " Tanyaku tak percaya

" Iya meninggal "

Aku langsung panik dan segera mengambil ponselku dari dalam tas. " Bener yang ini kak orangnya? " Tanyaku memastikan

" Iya bener ini Aris, kabarnya dia udah meninggal dua hari yang lalu gara-gara kecelakaan " ucapnya yang membuatku lemas

" makamnya dimana kak? Tau ngga? " Tanya Vazam

" Di daerah keputih dek. Aku permisi dulu ya, ada kelas nih " pamit wanita itu

" Dil... Kamu ngga papa kan? " Tanya Vazam yang menatapku cemas

" Ak... Aku.. ayo kita kesana sekarang " ajakku tergesa-gesa

" Iyah ayo aku temani " Vazam menuntunku menuju gerbang

Kami menuju TPU keputih yang berada dekat rumahku dulu. Dengan langkah gontai aku masuk ke dalam pemakaman.

Aku mencari-cari namanya di sana dan aku melihat sebuah makam yang masih segar. Dengan segera aku berlari kesana dan sakit sekali hatiku ketika membaca nisan yang bertuliskan Arisnu Abraham.

Rasanya tenggorokanku seperti tercekat dan tidak bisa bicara. Lidahku menjadi kelu dan kakiku lemas. Aku terduduk tepat disamping nisan itu.

Harumnya bunga yang masih segar semakin membuatku menangis dalam diam. Aku sangat terkejut dengan hal ini. Bagaimana bisa dia meninggalkanku begitu saja. Padahal tiga hari yang lalu mas Aris menelponku hingga larut malam. Ia membacakan beberapa surat Al-Qur'an untukku supaya bisa terlelap.

" Dil.. " panggil Vazam dengan nada sendu

" Zam ini bukan mimpi? Aku takut "

" Ini kenyataan Dil " ucapnya sedih

" Padahal aku udah bawa kado buat dia Zam, hari ini ulang tahunnya yang ke 20 tahun " ucapku parau

" Kamu yang sabar. Allah lebih sayang sama mas Aris Dil. Kita harus bisa ikhlas " ucap Vazam menenangkanku

" Aku udah janji buat ketemu sama dia di hari ulang tahunnya "

" Kamu harus tabah " Vazam merangkulku, bisa kurasakan dia juga ikut menangis.

" Aku.. aku terlambat Zam.. "

" Aku ngga sempet ketemu untuk yang terakhir kalinya "

" Padahal aku udah beliin machbook buat dia nugas kuliah Zam, karna aku tau kalau machbooknya udah mau rusak "

" Aku kehilangan orang yang udah buat aku jadi dewasa zam "

" Aku ngga bisa ketemu lagi untuk selamanya " aku menunduk sambil menangis diatas makam mas Aris

" Ayo kita do'ain aja biar mas Aris tenang disana " Ajak Vazam menguatkanku

Awalnya aku pergi dengan rasa bahagia karena aku mengira akan bertemu denganmu. Tapi, tanpa disangka saat sudah berada di hadapanmu aku malah menangis...

Kenapa ini terjadi? Kenapa kamu meninggalkanku?. Ohh aku tau..

Karena kamu lebih baik daripada aku mas. Benar yang dikatakan Vazam, Allah lebih mencintaimu daripada aku, maka dari itu kamu diambil terlebih dahulu.

Aku janji ngga akan pernah melupakan semua kebaikanmu, semua pengalaman kita, dan cinta kita berdua.

Kini, hanya do'a yang bisa aku berikan padamu. Hanya itu saja..

Aku mencintaimu, Aris Abraham..









SIX DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang