tidak setuju

11 3 0
                                    




" Bu.. " panggil Adella

" Iya kenapa? " Sahut ibu adela yang sedang memasak.

" Aku mau cerita sesuatu "

" Cerita apa nak? "

Perasaan Adella campur aduk, ia sangat gugup untuk bercerita pada ibunya itu.

" Emm.. aku mau bilang, kalau sebenarnya aku suka sama seseorang bu "

" Wahh siapa? " Girang ibunya lalu menghampiri Adella

" Namanya Devan, dulu dia pernah nolong aku waktu hampir ketabrak mobil pas mau latihan " jujur Adella

" Lohh kapan?! Kok kamu nggak cerita sama ibu?! " Panik ibunya

" Ya aku ngga cerita soalnya kan aku juga udah ngga papa, daripada bikin ibu panik ya mending nggausah "

" Ohya... Pacarmu sekolah dimana? Satu sekolah sama kamu? "

" Engga bu, beda sekolah. Tapi aku kasihan sama dia "

" Kenapa? " Tanya ibunya penasaran

" Jadi, dia itu korban broken home. Orang tuanya udah cerai dan dia anak tunggal. Terus sekarang dia tinggal sama neneknya. Katanya gasuka kalo tinggal sama salah satu dari mereka "

Seketika raut wajah ibu Adella berubah. " Jadi dia ga beres keluarganya?! "

" Kenapa bu? "

" Ibu ngga suka yah sama yang begitu. Kamu jangan sama dia. Ibu ngga mau kamu menderita nantinya " tuturnya

Adella terkejut dengan ucapan ibunya itu. " Tapi apa salah Devan bu? Justru harusnya ibu simpati sama dia " ucapnya membela Devan

" Apa kata orang nanti nak kalau tau keluarga pacarmu itu nggak beres "

" Yang orang pikirin itu ngga penting bu, pada dasarnya mereka itu cuma cari-cari keburukan orang aja sebagai bahan gosipan! " jelas Adella mulai tersulut emosi

" Ya tapi ibu ngga mau jadi bahan gosip sana sini. Malu nak, mau ditaruh dimana harga diri ibu "

" Bisa- bisanya ibu ngomo..... " Ucap Adella terputus karena suara bell rumah.

" Biar ibu yang buka "

Ceklek...

" Cari siapa ya? "

" Assalamualaikum bu, saya mau cari Adella " ucapnya dengan sopan lalu mencium tangan ibu Adella.

" Ada urusan apa? "

Karena penasaran, akhirnya Adella keluar. " Siapa bu? " Tanyanya sambil melihat orang di depan ibunya.

" Loh kamu? Ada apa? " Kaget Adella

" Saya mau izin ajak Adella keluar sebentar bu "

Ibu Adella yang curiga, segera bertanya. " Kamu Devan? "

" Iya benar bu, saya Devan "

" Oh jadi kamu orangnya " sinis ibu Adella

" Ibu ko gitu sih " Adella menegur ibunya

" Berani sekali kamu dekatin anak saya padahal keluargamu sendiri berantakan " ucap wanita parubaya itu dengan nada tidak suka

" Ibu!! Apa-apaan sih?!" Bentak Adella

" Saya ngga suka yah kamu deketin anak saya! " ucapnya yang membuat Devan menunduk

" Maaf bu " ucap Devan sedih

" Pokoknya ibu ngga izinin hubungan kalian " final ibu Adella lalu masuk ke dalam.

Setelah kepergian ibunya, Adella sangat merasa bersalah pada Devan yang kini sedang menunduk.

" Maaf Dev " Adella menyentuh pundak Devan dengan hati-hati.

" Ngga papa, aku ngerti pemikiran ibumu " ucap Devan dengan mata sendu.

" Ak.. aku tadi coba cerita sama ibu. Aku kira ibu bakalan ngerti. Tapi.. ternyata kaya gini. Aku minta maaf.. " mohon Adella yang sudah berlinang air mata.

" Bukan salahmu. Jangan nangis " Devan menghapus air mata Adella

" Aku ngga bermaksud buat menghina kamu di hadapan ibuku, ak.. aku cuma mau jujur aja, aku.. aku ngga tau bakal kaya gini dev.. " Adella sudah menangis penuh penyesalan.

" Ssstt.. sudah.. ngga papa " Devan merangkul Adella, ia berusaha tegar di hadapan gadis itu.

" Aku ngga akan nyerah gitu aja meskipun ibumu dengan terang-terangan menolakku "

" Akan aku buktikan kalau anak dari keluarga broken home kaya aku belum tentu seburuk itu "

" Maaf .... Ibuku melukai perasaanmu. Aku sungguh minta maaf "

" Mana Adella yang kuat? Kenapa sekarang jadi cengeng gini? " Ujar Devan tersenyum

" Harusnya kamu jangan nangis tapi bantu aku "

" Bantu? Bantu apa Dev? "

" Ya bantu aku supaya bisa dapat kepercayaan ibu kamu lah "

" Kamu ngga sedih dikatain gitu? Masih bisa senyum-senyum " tanya Adela heran dengan mata sembabnya

" Cuma cowok lemah yang langsung mundur saat ditolak ibu pacarnya "

" Jadi kamu kuat gitu? " Tanya Adella yang mulai bisa tertawa

" Iyalah, kamu gainget dulu pas aku nyelametin kamu? "

" Apa hubungannya bambank? "

" Kamu ga rasain seberapa kuatnya aku hmm? " Godanya

Wajah Adella langsung tersipu malu ketika mengingatnya. " Ishh, gak! Aku ga tau "

" Jadi kamu udah lupa? Mau rasain lagi ngga? " Godanya dengan tawa jahil

" Dev aku maluuuu " Adella memukul lengan Devan yang malah membuat pria itu tertawa.

" Iya iyaa... Yaudah aku pamit pulang dulu "

" Hati hati bawa motornya "

" Assalamualaikum " pamitnya

" Waalaikum salam "

Saat motor Devan sudah sedikit menjauh, tiba-tiba ia berteriak. " TITIP SALAM BUAT CALON MERTUA " untung saja komplek rumah Adella sedang sepi, jika tidak ia akan sangat malu.

" Bisa-bisanya titip salam setelah di tolak " batinnya sedih dan heran








SIX DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang