pahlawan nyawa

39 15 5
                                    


Author pov

Pagi ini sangat cerah, secerah senyuman gadis bernama adella.
Tubuhnya terayun kedepan dan kebelakang mengikuti gerakan dari sebuah ayunan yang ditumpanginya.

Tubuhnya terayun kedepan dan kebelakang mengikuti gerakan dari sebuah ayunan yang ditumpanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajah seseorang terus memenuhi pikirannya.
Seseorang yang sangat ia cintai melebihi apapun. Orang yang mampu memberinya kasih sayang, orang yang mampu menghiburnya, orang yang mau menasehatinya, bahkan orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

Author pov end



Flashback

Sore hati itu adella sedang menunggu pelatihnya di sebuah taman. Rencananya ia dan semua temannya akan berlatih bela diri di taman.

Adella yang datang paling awal duduk di sebuah bangku sambil memainkan ponselnya. Ia membuka sebuah vidio tutorial membuat kue yang unik.

Lama ia menunggu, akhirnya karena bosan ia berniat untuk jalan jalan sambil mendengarkan musik lewat earphonnya.

Lantunan musik memenuhi pendengarannya dan iapun iku bernyanyi sampai tak sadar jika di belakangnya ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang

"MBAK.. MINGGIR MBAK!!!"teriak seorang penjual cireng

"AWAS NENG NANTI KETABRAK"teriak tukang parkir dari jauh

Adella yang sama sekali tak mendengar apa apa tetap menatap layar ponselnya sambil terus bernyanyi.hingga...

"Brakkkk"
"Citttt"

Mobil itu menabrak sesuatu hingga terpental

"Kamu baik baik saja?"ujar seorang pria dibawah adella

"Ak...aku.. ga..ga..papa"adella syok

"Lain kali hati hati"pria itu tersenyum

Adella yang merasa posisinya tak pantas segera menyingkir, tapi ada sesuatu yang membuatnya kesakitan

"Awww.."
"Stttt"
"Kakiku sakit sekali"ucap adella kesakitan sambil memegang kakinya

"Dimana yang sakit"pria itu menghampiri adella

"Disini"adella menunjuk pergelangan kakinya

"Tunggu sebentar"pria itu menyentuh kaki adella

Krekkk ....

"Akhhhh  sakit banget sumpah"mata adella berkaca kaca

"Maaf maaf,jangan nangis nanti ngga sembuh"pria itu mengusap air mata yang berlinang di pipi adella

Adella yang mendapat perlakuan seperti itu seketika membeku bagai sebuah es. Jantungnya berdegup kencang

"Aku bantu ya"pria itu

"Bantu apa?" Adella

"Aku bantu anter kamu pulang"ucapnya

"Nggausah deh nanti ngerepotin"tolak adella sungkan

"Engga kok"pria itu mendekat ke adella dan menggendongnya

"Eh..eh.. kamu apa apaan sih malu tau"adella menutup wajahnya dengan tangan

"Kalau ngga gini nggabisa,maaf"pria itu tertawa

Pria itu mengantarkan adella hingga rumahnya.

Pria itu mengantarkan adella hingga rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Trimakasih bantuannya" adella

"Sama sama"pria itu tersenyum

"Nama kamu siapa?"lanjutnya

"Aku adella,kalau kamu?"tanya adella malu malu

"Aku devan, kalau begitu aku pamit dulu yah, ini kartu namaku"devan mengulurkan sebuah kertas

"Assalamualaikum"pamit devan

"Waalaikum salam"adella

Adella menatap kepergian devan lalu masuk rumahnya dengan hati yang berbunga bunga

Flashback end

"DELLA!!" Teriak ibu adella

"masyaallah"adella tersadar dari lamunannya

"IYA BU KENAPA?"tanya adella

"AYO KAMARNYA DIBERESIN! KEBIASAAN KAMU ITU!"omel ibu adell

"IYA BU AKU BERESIN"adella menghampiri ibunya dengan wajah cemberut




.
.
.
Fighting bacanya

SIX DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang