basecamp baru

11 2 0
                                    





Sudah 4 bulan setelah libur sekolah. Kini, mereka kembali beraktivitas seperti biasanya.

" Eh bulan depan kita ada acara persami nih di dieng " ucap Alfin memulai pembicaraan.

" Loh benerannn??? " Kaget Adella

" Iyah, emang infonya cuma anggota osis yang baru tau. Tapi nanti kayaknya kepsek bakal keluarin surat edaran " jelas Alfin selaku ketua osis

" Mantep banget tuh di jogja lagi " seru Vazam girang

" Dila sama Akmal ngelamun aja dari tadi " ucap Arkan yang mengamati

Sementara Vazam mengode Arkan untuk diam. Sebenarnya setelah pulang dari Surabaya, Vazam memberitahu semua kejadian tentang Aris pada mereka.

" Nanti bakar-bakar daging yuk " ajak Lilis memecah kecanggungan

" Boleh tuh, ntar bakarnya di kontrakan aku aja luas " tawar Anggi

" Fiks yah di kontaran Anggi. Ntar pada ikut belanja yah " ajak Ardelia

" Aku ngajak Avan boleh ngga? " Tanya leha

" Wahhh boleh banget dong. Eh sekalian ajak Devan sama Hafid juga " ujar Vazam yang mendapat persetujuan dari semuanya

" Oke kalo gitu sampai jumpa nanti kawan-kawanku "

Sesuai rencana, sepulang sekolah mereka semua menyerbu supermarket terdekat. Tak jarang juga ibu-ibu melihat mereka heran.

Setelah itu Adella, Anggi dan Ardelia yang mengantri di kasir. Sementara yang lainnya menunggu berjajar di depan kasir untuk membantu membawa belanjaan karena mereka membeli makanan dengan urakan.

Setiap orang membawa kantung keresek yang berisi makanan mereka.
Raut wajah gembira jelas terlihat pada mereka. Tidak lupa juga es krim AW yang di traktir Vazam tadi.

Hari ini hari jumat, mereka langsung menuju kontrakan Anggi tanpa pulang terlebih dahulu. Saat para lelaki pergi sholat Jumat, para wanita sibuk menyiapkan segala keperluan. Mulai dari kompor elektrik, panggangan, piring, baskom, pisau, gunting, dan peralatan makan lainnya. Tak lupa juga mereka menyiapkan terpal untuk duduk nanti.

" Nah udah siap semua nih alatnya, ayo kita sholat dulu " ajak Anggi

" Untung aja kita di sekolah disuruh bawa mukenah masing-masing " ucap Lilis lega

" Dil kamu yang imamin yah " suruh Adella pada Dila

" Biar Ardelia aja " tolak Dila

" Yaudah aku aja " jawab Ardelia semangat

Mereka sholat dengan khusyuk. Tidak ada guyonan sama sekali, hanya terdengar suara Ardelia yang memimpin bacaan.

Saat para cewek hendak keluar, mereka melihat para cowok yang bergerumbul, entah sedang melakukan apa.

" KALIAN NGAPAIN WOII?? " Tanya Leha dengan anarkis sambil menepuk pundak Vazam

" ASU II, KAGET GOBLOK " teriak Vazam kesal

" Cangkemmu urakan Zam " Alfin mengeplak Vazam

" Lah ini jadi tumpah njir es buahnya  gara-gara kaget " protesnya tidak terima

" Ya maap boss " leha malah cengar-cengir

" Tanggung jawab lu! Bersihin!! "

" Badak ngamuk gesss, jangan deket-deket " goda Leha yang membuat Vazam misuh-misuh dalem hati

Yang lainnya cuma bisa ngakak aja. Dari dulu kalo Leha sama Vazam di satukan selalu ribut. Tapi mereka kalo ribut ngga dibawa perasaan, jadi ya sekarang ribut paling nanti 5 menit udah baikan.

" Halo guyss, nih gw bawain corndog " ucap Avan yang datang dengan menenteng kantong plastik berisi corndog.

Tak lama kemudian ada teriakan yang keras dari balik pagar. Semua orang langsung menoleh menuju sumber suara itu. Anggi segera membukakan pagar dan berapa terkejutnya ia setelah menatap dua orang itu.

" Anjirr bengek banget gw hahahahahahaa " Vazam ngakak parah setelah melihat kelakuan dua orang itu.

Bayangin aja, sekarang di depan kontrakan Anggi ada Hafid dan Devan yang naik motor metic mio dengan Hafid yang membawa gitar di punggungnya dan Devan yang membawa kipas angin yang dipangku di tengah mereka berdua.

" Ngapain pakek bawa kipas Dev? " tanya Adella heran dengan kelakuan pacarnya itu

" Aku tau kalau kalian pasti gerah kalo ga ada kipasnya " jawab Devan yang ngga sepenuhnya salah

" Emang pengertian banget si Devan " sahut Leha yang sama ngakaknya dengan Vazam

" Yaudah parkir dulu sepedahnya di sana " Anggi memberitahu Hafid

" Ini yang belanja siapa njir, urakan banget " tanya Devan heran setelah turun dari motor

" Udahlah gapapa, ntar kalo sisa dibungkus buat kita semua " jelas Vazam yang sibuk memanggang daging

Malam hari itu sangat menyenangkan untuk mereka semua. Canda tawa selalu ada pada mereka. Setelah selesai memanggang daging, mereka berkumpul melingkari makanan. Jangan lupakan suara merdu dan alunan gitar dari Hafid yang membuat malam itu semakin seru.





SIX DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang