12. TojiIta - dragon

1.1K 132 0
                                    

"Dasar anak menjijikkan! Pergi kau dari sini! Jangan mengotori tokoku dengan wajah kotormu itu!"

"M-maaf...." Yuuji berlari menjauh akibat usiran dari pemilik toko yang dia lihat tadi. Dia berlari ke arah hutan dan berhenti disebuah pohon besar, tempat persembunyiannya.

Dia kemudian duduk bersender, mengeluarkan roti kering dari selipan baju usangnya dan memakannya. Roti ditangannya ini dia curi dari toko tadi tanpa diketahui oleh sang penjual.

Begitulah nasib menjadi anak yatim piatu sejak kecil. Harus berjuang sendirian melawan kerasnya dunia. Yuuji tidak tahu kemana orang tuanya, dari kecil sampai berumur 20 tahun, dia sudah sendiri dan di desa ini dia hidup di penampungan anak-anak yang terlantar.

Chew chew chew

"Enak sekali," Yuuji mengunyah roti itu dengan lahap.

Tak lama kemudian, roti itu pun habis. Sekarang Yuuji hanya berbaring, menikmati langit biru yang indah di atasnya. Angin sepoi-sepoi membuat Yuuji mengantuk, dia menutup matanya dan beralih ke alam mimpi.








-








"Ji... Yuuji, bangun... Yuuji!"

Yuuji terbangun dan segera duduk. Dia melihat Nobara, teman baiknya yang seumuran, yang duduk di sampingnya dengan wajah kesal.

"Kau ini! Susah sekali bangunnya."

"Hehe... Maaf, Nobara...."

"Cepatlah, sudah sore. Malam ini juga ada pertemuan para warga, dan kita semua disuruh hadir." Nobara berdiri dari situ dan berjalan meninggalkan Yuuji. Pemuda dengan surai pink itu segera berdiri dan mengejar Nobara.

"Pertemuan biasa ya?" Tanya Yuuji. Nobara mengangguk.

"Siapa yang akan dipilih kali ini?" Yuuji menatap lurus jalan di depannya.

"Entahlah, aku tidak tahu." Kata Nobara dengan suara yang kecil.

"Aku harap bukan dirimu, Ra. Jika iya, maka aku akan menggantikanmu. Aku tidak mau kehilangan keluarga yang aku cintai lagi."

"Kau gila? Itu tidak mungkin. Lagi pula, yang mereka korbankan itu hanya anak perempuan," Nobara menatap tajam.

"Berdoa saja, semoga tahun ini bukan aku yang dipilih." Mereka berdua kemudian diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.









-









"Selamat datang, warga sekalian. Pada malam ini kita akan membahas tentang 'persembahan' tahun ini kepada dewa." Yuuji dan Nobara memperhatikan kepala desa mereka yang sedang berbicara di depan sana. Mereka berdua dan anak-anak lainnya berdiri agak jauh dari warga yang lain.

"Seperti biasa, setiap tahunnya kita akan mempersembahkan sebuah hadiah kepada dewa yang sudah melindungi desa kita," kepala desa menghentikan ucapannya sebentar, "tapi ada sedikit yang berubah. Tahun ini, kita tidak akan memberikan anak peremuan lagi. Karena seperti yang kita tahu, jumlah wanita di desa kita sudah mulai menipis. Maka, kita akan mengganti jadi korban anak laki-laki."

Tubuh anak-anak itu menegang, mereka takut dipilih. Tapi apa daya, mereka tidak bisa menolak itu dan pasti akan tiba giliran mereka untuk dikorbankan.

"Junpei." Panggil kepala desa.

Junpei yang berdiri disebelah Yuuji sudah hampir menangis. Perlahan dia berjalan mendekati kepala desa tapi dihentikan oleh tangan seseorang.

Junpei menoleh ke pemilik tangan itu, "Biar aku saja yang menjadi korban tahun ini."

Yuuji's lovers [all×yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang