ganti haluan

730 10 0
                                    

Sebenar ingin sekali up date rutin tapi apalah daya kehidupan realita yang tak menentu.semoga kalian para pembaca setiaku sabar menanti kelanjutan tulisanku.

******

Pagi harinya sarah dan hani diajak neng aina jalan jalan mengelilingi pesantren sambil nunggu sarapan matang karena mereka tak diperbolehkan pulang sebelum sarapan dulu.

Pesantren attauhid memang tak begitu besar tapi juga tidak kecil memiliki santri 500 putra dan putri pesantren ini tidak dikhususkan salaf ada juga dengan sekolah umum di luar dan ada juga jalur tahfidznya.dan khusus untuk santri tahfidz dan anak yatim mereka digratiskan biaya mondok dan juga makan.pesantren ini  juga mengikuti kebutuhan para santri karena dijaman sekarang orang mondak tak hanya ingin mencari ilmu agama tapi juga ingin sekaligus mendapat ilmu dunia.

Sebenarnya sudah lama sarah kepingin masuk tahfidz.tapi ayahnya menghendaki agar sarah masuk universitas negri disurabaya dengan pertimbangan agar mudah mendapat pekerjaan kelak. memang begitulah cara berfikir sang ayah menginginkan pendidikan sebagus mungkin, setelah memberi dasar agama dipesantren maka mereka harus kuliah ditempat bergengsi agar anaknya memiliki karir yang cemerlang .dan kini ketika sarah melihat santri yang sedang serius manghafal keinginan lama itu kembali datang.keinginannya untuk menjadi seorang tahfidz.

Setelah puas berkeliling neng aina pun mengajak sarah dan hani sarapan.sarapan sederhana hanya telor ceplok ,tahu tempe goreng dan pecel tapi terlihat mengunggah selera.merekapun menikmati sarapan bertiga tanpa gus azam.entah kemana dia.

"neng kayaknya aku jadi pingin hafalin qur'an disini deh"ucap sarah antusias

"terus kuliah kamu gimana"tanya hani karena setahu hani sarah sudah mendaftar diuniar surabaya.

"iya sar gimana dengan kuliah kamu, sini surabaya lumayan jauh lho gak mungkin juga kamu bolak balik"neng aina ikut menimpali.

"kayaknya aku batalin aja deh rencana kuliah aku di surabaya mungkin aku bisa pindah ke tempat kuliahmu han jadi aku masih tetep bisa kuliah juga hafalan qur'an gimana neng bisa nggak aku masuk sini sambil kuliah"ucap sarah antusias tiba tiba saja sarah ingin masuk pesantren neng aina, juga kuliah ditempat hani kuliah.

"boleh aja, kami siap nerimamu kapan pun,tapi coba pikirkan kembali apa nggak sayang kamu melepas unair"ucap neng aina mencoba untuk membuat sarah tak salah langka "nggak apa apa neng aku kuliah di sini aja "mendengar penuturan sarah neng aina senang,paling tidak jika sarah jadi masuk pesantrennya nanti dia akan punya teman yang sealmamater.karena neng aina didalam pesantren tidak punya teman yang benar benar teman bagaimanapun mereka santri jadi tetep jaga jarak sedekat apapun mereka masih terselip rasa sungkan dan takdzim.dan untuk saudara juga sama... walaupun saudara gus azam banyak tapi dia hanya anak mantu jadi tidak bebas berprilaku.

setelah selesai sarapan sarah dan hanipun pamit .gus azam yang notabene suami neng aina tidak menampakkan batang hidungnya hanya semalam ketika akan mengambil anaknya .sungguh sebuah pertemuan yang tak berkesan sehingga baik sarah maupun gus azam tak akan menyangka bahwa pertemuan mereka selanjutnya akan berdampak luar biasa.menjungkir balikkan hati mereka.

benar saja setibanya dirumah sarah langsung mengungkapkan keinginannya untuk masuk pesantren tahfidz dan pindah kuliah.

"bun,kayaknya aku mau pindah kuliah deh "ucap sarah takut takut mengungkapkan keinginannya,takut orang tuanya tak akan mendukung keinginannya .

"lho kok pindah memangnya kenapa"bu iis benar benar kaget dengan pengakuan putrinya yang pulang pulang langsung ngomong mau pindah kuliah.mengenai sarah yang tidak pulang semalam bu iis sudah tau karena sarah sudah telepon minta izin.dan tentu saja bu iis mengizinkan dengan pertimbangan kalau dipaksa pulang lebih mengkhawatirkan mengingat jalanan desa mereka yang masih sepi dan gelap.

 menjadi yang keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang