aku juga

540 6 0
                                    

sarah dan neng aina masih berpelukan .sarah  tak henti hentinya meminta maaf"maaf neng...maafin aku ,aku janji nggak bakalan dekat dekat gus azam lagi"sungguh sarah tak menyangka jika kedekatannya dengan gus azam akan jadi seperti ini.baru seminggu kemarin gus azam menyatakan cintanya.tapi sekarang hampir ketahuan istrinya. sarah tak ingin jadi pelakor tapi entah mengapa menghadapi kenyataan bahwa dia harus menjauhi gus azam membuat dadanya sesak.seakan ada perasaan tak rela tapi tak berdaya.
" Terima kasih sar"neng aina merasa lega karena apa yang dicurigai selama ini tak terjadi.

"neng aku balik ke kamar dulu ya,sebentar lagi pasti banyak orang yang datang nggak enak kalau mereka melihat kita berdua nangis disini"sarah ingin menyudahi sesi nangisnya ,nggak enak juga kalau ada yang melihat.

"makasih sar"dipeluknya sarah sekali lagi

"sama sama neng"sarah melepas pelukan neng aina 

"assalamualaikum"

"waalaikum salam"

dengan langkah gontai sarah kembali kekamarnya malangnya pas didepan musholla tahfidz, sarah berpapasan dengan gus azam .cepat cepat sarah menunduk sebisa mungkin dia menghindari untuk berinteraksi dengan gus azam.sedang gus azam hatinya berbunga ketika melihat sarah.rindu yang membuncah didada akan terobati,tapi gus azam merasa aneh tak biasanya sarah bersikap seperti itu menunduk ketika melihatnya .tak seperti sarah yang biasanya yang selalu menatap penuh percaya diri dan tak kenal takut walaupun setelah pernyataan cintanya.

"sar..."sapa gus azam

cepat cepat sarah meninggalkan gus azam pura pura tak lihat dan mendengar panggilannya.

sesampai dikamar sarah langsung mengambil bantal menuju pojokan kamar,direbahkannya tubuhnya tak lupa tubuhnya ditutupi selimut hingga kepala dengan posisi meringkuk.sarah benar benar kalut ,sedih dan tak berdaya.mengapa semua ini harus terjadi.di satu sisi sarah menjunjung tinggi bersahabatannya dengan neng aina walaupun baru seumur jagung ,disisi lain sarah merasa terperangkap dengan pesona dan cinta gus azam.

"sar kamu kenapa"tanya ratna ketika melihat sarah meringkuk dipojokan

sarah hanya diam tak menjawab hanya isakan tangisnya yang semakin tak terbendung.

"kamu kenapa"ratna  semakin khawatir mendengar tangisan pilu sarah.

sarah hanya menggelengkan kepalanya memberi isyarat dia tak apa  apa.

"kamu ada masalah apa sih sar"

sarah membuka selimutnya ,lalu duduk ditatapnya sarah dengan mata yang berkaca kaca dan sembab karena sedari tadi nangis terus.melihat penampilan sarah yang tak baik baik saja ratna memeluk sarah dielus elus punggungnya mencoba memberi ketenangan.

"kamu kenapa"

sarah tetap diam

"ok...gak apa apa kalau kamu nggak mau jawab,tenangkan dulu hatimu nanti kalau sudah siap cerita "
Sarah hanya bisa menganggukan kepala dan membenamkan kepalanya dipelukan ratna mencari ketenangan.

Kenapa cinta serumit ini seandainya sarah tak jatuh hati pada gus azam pasti hatinya tak sesakit ini.

Esoknya  sikap neng aina kembali seperti semula ,menyapa dan mengajak ngobrol sarah dimanapun mereka bertemu.seakan tak pernah terjadi kesalahpahaman tahanan diantara mereka.

Berbanding terbalik dengan sikap sarah ke gus azam terkesan acuh dan menghindar setelah kejadian itu,sarah tak ingin membuat neng aina cemburu dan salah sangka .

tak kuat dengan sikap sarah yang akhir akhir ini selalu menghindarinya baik ketika di pesantren maupun di kampus .gus azam nekad menunggu sarah diparkiran kampus demi mendapat kejelasan dari sikap sarah.

"Sar...."panggil gus azam ketika sarah melewatinya.
"Pak azam ada apa"tanya sarah kaget.
"Saya mau bicara sama kamu"ucap gus azam to the point.
"Silahkan pak, mau bicara apa"
"Saya nggak mau bicara disini ,kita bicara di ruangan saya"setelah bicara begitu gus azam langsung melangkah pergi.sedang sarah mengikutinya dari belakang.sepanjang perjalanan sarah selalu menundukan kepala biar terkesan dia akan mendapatkan hukuman,bukankah gus azam terkenal kiler.sarah tak ingin ada gosip yang tidak tidak jika teman kampusnya mengetahui tentang kedekatannya dengan gus azam.

"Duduk sar"gus azam menyuruh duduk di sofa yang ada diruangannya.sarah pun menurut dia duduk di kursi yang paling ujung agar tak terlalu dekat dengan gus azam.

"Gus azam mau bicara apa"tanya sarah dingin.
Gus azam diam sejenak ditatapnya sarah menimang nimang apa penyebab sarah bersikap demikian.
"Ada apa dengan kamu"
"Saya nggak kenapa kenapa gus"
"Kenapa kamu akhir akhir ini menghindari saya,apa mungkin gara gara pernyataan cinta saya kemarin,tapi kayaknya bukan karena itu ,kamu tetap bersikap seperti biasanya setelah nya"
Sarah menunduk diam memang benar setelah gus azam menyatakan cinta sarah masih bersikap biasa saja .karena pada dasarnya sarah juga menyukainya dan masih meyakinkan perasaannya pada gus azam ,sarah tak ingin gegabah dengan langsung menolak gus azam.

"Gus..."ucap sarah sambil menatap gus azam nanar dadanya sesak mengingat kisah cinta yang rumit ini ,kenapa dia harus jatuh cinta pria yang beristri.bahkan mereka saling mencintai.
"Ada apa"
"Saya minta maaf atas sikap saya akhir akhir ini,karena selalu menghindari gus,tapi .....neng aina sudah tau tentang gus yang suka sama saya...saya...bingung gus ,saya nggak mau menyakiti neng aina bagaimanapun dia teman saya"
Gus azam kaget dengan penuturan sarah ,tak menyangka neng aina akan tau secepat ini.
"Jujur sama saya ,bagaimana sebenarnya perasaanmu padaku"
Sarah diam apakah dirinya harus jujur pada gus azam.apakah dia harus sembunyikan perasaannya rapat rapat.
"Jawab sar ,bagaimana perasaanmu pada saya"
"Saya....saya...juga suka sama gus azam,tapi ini salah gus "
"Syukurlah kalau kamu juga suka sama saya,kalau cinta"ada sedikit nada menggoda di ucapan gus azam.
"Apa bedanya suka sama cinta "
"Beda sar,kalau suka kayak kamu suka makan apel ,kalau cinta perasaannya lebih mendalam lagi,gimana kamu cinta sama saya"
Sarah mengangguk pelan.
Gus azam tersenyum penuh kemenangan padahal jelas jelas neng aina sang istri mengetahui hatinya yang berpaling ,dasar pria.
"Tapi gus....saya mohon walaupun gus tau kalau saya juga cinta sama gus saya nggak mau berhubungan dengan gus anggap kita nggak pernah kenal,kalau papasan dijalan jangan nyapa saya nggak mau menyakiti neng aina ,saya nggak mau di sebut pelakor .ngeri gus"
Gus azam diam  meresapi semua ucapan sarah.ada rasa yang membuncah mendengar perempuan yang dicintainya juga mencintainya.tapi mengapa harus  tak saling kenal.

 menjadi yang keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang