ego

613 8 0
                                    

pulang kerumah yang biasanya di isi dengan bermain dan bersafari kuliner kini hanya di habiskan di dalam kamar merenungi akan nasib cintanya.
Beberapa kali sarah melakukan sholat istikhoroh tapi hasilnya diluar keinginan yang selelu hadir dimimpinya adalah bundanya menangis pilu.

Sarah tak mengerti makna dari mimpinya ,apa mungkin hubungannya dengan gus azam tak membawa kebaikan.jika memang demikian haruskah sarah melupakan gus azam.apakah dia bisa melakukannya sedang beberapa bulan dia coba melakukannya sama sekali tak membuahkan hasil.

Kini tekadnya sudah bulat untuk membalas cinta gus azam dan merajut kasih .masa bodo dengan neng aina hatinya sudah lelah menahan rindu dan asa.sarah ingin merasakan manisnya cinta.

.......

Dengan semangat sarah melangkahkan kaki menuju ruangan gus azam.tok..tok...sarah mengetuk pintu pelan.
Ceklek....betapa kagetnya gus azam melihat orang yang mengetuk pintunya adalah sarah sang pujaan hati.
"Boleh masuk gus"tanya sarah ketika melihat gus azam yang hanya diam ,kelihatan sekali kalau kaget dengan kehadirannya.
"Tentu...tentu saja"
"Aku yakin kedatanganmu membawa berita bagus"lanjutnya
Sarah hanya tersenyum kemudian duduk di sofa tanpa disuruh.
Gus azampun ikut duduk disofa ujung untuk memberi jarak,bagaimanapun mereka bukan mukhrim walaupun berdua dalam ruangan tertutup pun tak dibenarkan.
"Jadi ...keputusan apa yang membawamu kemari "lagi lagi gus azam bertanya karena tak sabar.
"Nggak sabaran banget"canda sarah
"Ya nggak sabarlah kedatangan kamu kesini bawa berita buruk atau baik"
"Kok ngomongnya gitu sih"
"Terus aku harus ngomong apa "ada sedikit rasa kesal dan senang karena sosok sarah sudah kembali seperti dulu.
"Em...mmm...aku...aku mau bilang kalau aku ...juga rindu gus azam"ucap sarah lirih sambil menunduk karena malu.walaupun lirih gus azam masih bisa mendengarnya.mendengar pengakuan sarah gus azam senang bukan main .akhirnya sarah sebentar lagi akan jadi miliknya.
"Tapi gus"
"Kok tapi"
"Aku nggak mau neng aina tahu dulu ,aku masih belum siap".
"Ok...kita bisa menjalani ini secara diam diam dan pasti"
"Maksudnya pasti apa gus"
"Memastikan kami jadi milikku dengan meminta restu ke kedua orang tua kita"
"Jangan terburu buru gus,kita jalani dulu pelan pelan nanti setelah aku benar benar yakin baru kita minta restu"bagaimanapun sarah tak ingin gegabah .
"Kita ketemuan dikampus saja jangan dipondok ,aku nggak mau neng aina tahu"lanjut sarah
"Kalau pas kangen kamu gimana"
"Ya ditahan lah..kita temu kangennya di kampus saja "
"Kok gitu sich"gus azam berdecak tak setuju
"Kalau gak mau yaudah kita gak perlu ketemuan"
"Jangan gitu dong sar.rasa rindu itu ibarat penyakit gak akan sembuh kalau belum ketemu sang pujaan hati "
"Makanya daripada nggak keobati kan mending ditahan bentar "
"Memangnya kamu nggak rindu sama saya"
"Rindu...tapi aku nggak mau dituduh yang tidak tidak lagi,walau pun kenyataannya aku begitu"
Bayangan ketika dituduh neng aina berkelebatan dikepala sarah.tapi cinta sudah membutakan mata hati sarah.
"Ya udah kalau itu mau mu"ucap gus azam akhirnya.tak ingin sarah berubah pikiran dan berdmpak buruk pada kelangsungan hubungan mereka.

.....

Setelah mendengar pengakuan sarah gus azam tak ingin menyia nyiakan kesempatan itu.dengan hati yang penuh keyakinan gus azam menemui nyai aisyah ibunya.
Kebetulan nyai aisyah sedang bersantai di ruang tengah sambil membaca alquran.
"Assalmualaikim umi"ucap gus azam sambil mencium tangan kanan nyai aisyah.
"Waalaikum salam"nyai aisyah tersenyum senang menyambut kedatangan anaknya gus azam.
"Tumben kamu kesini siang biasanya sore atau malam .memangnya kamu gak ada jam kuliah "tanya nyai aisyah heran dengan kunjungan gus azam yang tak seperti biasanya.
"Azam lagi nggak ada jam kuliah jadi sengaja mau nyamperin umi ,karena ada yang mau azam sampaikan"
"Apa itu"tanya nyai aisyah penasaran
"Mi...dulu umi pernah berjanji pada azam waktu mau jodohin dengan neng aina kalau azam mau menerima perjodohan itu azam diizinin buat menikah dengan perempuan yang azam cintai"mendengar penuturan gus azam seketika nyai aisyah menangis.tidak menyangka gus azam akan menagih hal itu.memang benar dulu ketika gus azam mau dijodohkan dengan neng aina gus azam menolak karena tak ingin menikah dengan perempuan yang sudah dianggap adik itu.sempat gus azam pergi dari Rumah selama berbulan bulan demi menghindari peejodohan itu.nyatanya walaupun gus azam sudah melakukan penolakan yai mudlofar ayahnya tidak mau luluh.akhirnya agar sang anak menerima perjodohan itu nyai aisyah berjanji akan mengizinkan menikah lagi jika gus azam menemui perempuan yang dia cintai.

"Siapa perempuan itu"tanya nyai aisyah langsung ,mengerti akan arah pembicaraan gus azam
"Sarah santri tahfidz"
"Sarah...."nyai aisyah mencoba mengingat santrinya yang bernama sarah"bukankah dia teman aina zam"
Gus azam mengangguk"kenapa harus dia zam"nyai aisyah menangis tak menyangka bahwa perempuan yang diinginkan anaknya adalah teman dari istrinya.

 menjadi yang keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang