“Aku suka kamu.”
Hembusan angin sore yang dingin seolah membuat waktu berhenti sesaat. Degupan jantungnya yang memburu seakan terdengar dengan nyaring di telinga gadis itu. Pikirannya seperti terhenti begitu saja, matanya menatap lekat-lekat sesosok anak laki-laki dihadapannya yang balik menatapnya dingin.
Cukup lama tidak ada interaksi diantara keduanya, gadis itu merasa bahwa dirinya sudah gila. Tanpa pikir panjang dia mengungkapkan perasaannya kepada anak laki-laki yang terkenal dengan sebutan pangeran es itu.
“Maaf, tapi aku tidak mengenalmu.”
Jawaban dingin yang menyakitkan keluar dari mulut yang kecil.
Seolah dunia sang gadis runtuh seketika mendengar hal itu, jawaban yang sangat menyakitkan baginya. Tanpa Sengaja air mata mengalir begitu saja dipipinya.
“Ah ka... kalau begitu, aku permisi dahulu. Terima kasih kau telah memberikan sedikit waktumu Leo.” Katanya, suaranya bergetar.
Gadis itu pergi menjauh dari taman dengan air mata yang masih terus saja menetes tanpa henti. Jalan menuju gerbang sekolah terasa sangat jauh, hanya ada beberapa saja siswa-siswi yang berada disana untuk mengikuti kegiatan klub. Dinginnya udara seolah tidak bisa menandingi dinginnya jawaban yang dia dengar.
Apakah ini akhir dari cinta pertamanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET
Teen FictionAngie menyatakan perasaannya kepada Leo, temannya sejak SMP di taman sekolah tepat setelah upacara penerimaan siswa baru di SMA Galileo. Pangeran es itu menolak dengan dinginnya pernyataan cinta Angie. Suatu hari, Mitsuki tetangga sebelah rumahnya s...