Setelah tiga hari beristirahat di rumah, keadaan Angie terus membaik dan sekarang dia benar-benar sudah sembuh. Mitsuki setiap hari merawatnya, hingga Angie merasa tidak enak karena selalu saja merepotkan. Mitsuki menjadi benar-benar baik dan dewasa. Dia juga semakin dekat dengan Tommy. Tommy sangat menikmati hari-harinya bersama Mitsuki. Tommy seperti menemukan sosok kakak yang sebenarnya.
Hari ini Mia mampir ke rumah Angie setelah pulang sekolah. Dia sudah lama tidak kesana karena sibuk berlatih. Pertandingannya sudah dekat, jadi dia memutuskan untuk fokus pada pertandingan dan sedikit mengenyampingkan kegiatannnya.
Mitsuki sedang bermain game bersama Tommy saat Mia datang. Mitsuki dengan senyumnya yang ceria menyambut kedatangan Mia. Mia membalas senyuman itu dengan lambaian tangan. Mama Ira sedang berada di dapur saat itu. Mia menemui mama Ira terlebih dahulu sebelum dia pergi ke kamar Angie.
Angie tampak berantakan dengan piyamanya. Seperti barang usang yang tak pernah di urus.
"Bagaimana keadaanmu Nggi?"
"Yah, sedikit lebih baik." Kata Angie sambil memamerkan senyuman termanis yang dia miliki. Angie sangat senang saat Mia datang menemuinya.
Mia duduk di samping Angie dan memeluk bantal strawberry yang ada disana. Dia memandang mata cewek yang ada dihadapannya itu, begitu damai.
"Leo yang membawamu ke ruang kesehatan kemarin." Kata Mia tiba-tiba dengan senyuman khasnya.
Mata Angie langsung membulat. Dia kaget dan sedikit tidak percaya. Pangeran es yang membawanya? Manusia es itu. Ya, manusia es yang selalu membuat perasaannya kacau, orang yang pernah menolak pernyataan cintanya. Tidak mungkin dia repot-repot membawa Angie ke ruang kesehatan.
"Memang kelihatannya tidak mungkin sih." Tambah Mia, "Tapi itu memang benar. Semua yang ada di ruang klub saat itu tahu."
Hal itu benar-benar memperbesar kemungkinan kalau hal itu memang benar, Leo yang membawanya ke ruang kesehatan saat itu. Tapi yang dilihatnya saat siuman adalah Mitsuki, tak ada orang lain lagi disana. Mitsukilah yang Angie tahu menemaninya sampai dia sadar dan akhirnya mengantarkannya pulang, juga merawatnya sampai sekarang.
"Kalau begitu aku harus mengucapkan terima kasih." Kata Angie penuh semangat.
Mia hanya tersenyum melihat sahabatnya itu kembali bersemangat.
ΘΘΘΘΘ
Angie sudah benar-benar sembuh dan bersemangat untuk pergi ke sekolah. Dia tidak sabar ingin cepat-cepat ke ruang klub, pementasan kurang dua minggu lagi, pertandingan Mia juga. Meskipun awalnya Angie benar-benar sedih gara-gara tidak bisa ikut berperan, tapi banyak orang yang membesarkan hatinya hingga Angie bisa menerima itu semua. Bahkan Fabio sangat mendukung Angie untuk menata dekorasi panggung.
Fabio benar-benar merasa menang. Dialah yang mendapatkan pemeran utama wanita dalam pementasan kali ini. Gilang yang sudah sembuh akhirnya ikut dalam pementasan dan mendapatkan posisi sebagai pemeran utama pria. Dia memang pantas mendapatkannya.
Saat memasuki gerbang sekolah ada satu hal yang benar-benar menyebalkan. Nico sudah siap untuk menyambut kedatangan Angie kembali. Angie sangat tidak menyukai hal itu lebih dari apapun di dunia ini.
"Senang melihatmu sudah sembuh." Kata Nico sambil malu-malu. Melihat Nico yang seperti itu Angie semakin membenci Nico.
Tanpa berkata Apa-apa Angie beranjak dari hadapan Nico untuk menuju kelas. Hari ini dia berangkat sekolah sendirian saja. Dia ingin bisa bertemu dengan Leo untuk berterima kasih atas kebaikannya kemarin.
"Nggi, aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku."
Angie membalikkan badannya untuk menatap Nico, dia tersenyum sebagai tanda bahwa dia telah memaafkan Nico dan tidak mempermasalahkan kejadian waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET
Roman pour AdolescentsAngie menyatakan perasaannya kepada Leo, temannya sejak SMP di taman sekolah tepat setelah upacara penerimaan siswa baru di SMA Galileo. Pangeran es itu menolak dengan dinginnya pernyataan cinta Angie. Suatu hari, Mitsuki tetangga sebelah rumahnya s...