3-30 || [Akhir] Pemberontakan (b)

877 352 4
                                    

Di tengah malam itu, Hickory menggendong Pera dan menghilang masuk ke hutan Purplewoods, hutan yang paling berbahaya dan ditakuti pemerintah Neo. Keberadaannya seolah menghilang dan membuat semua anggota militer Neo yang tersisa kebingungan. Mereka mencarinya kemanapun, hingga mendapat satu konklusi bahwa Hickory memang masuk ke dalam hutan.

Esok harinya, Kapten Harkin yang mendapatkan beberapa perban di tangan dan kakinya, tampak berjalan santai menuju ke ruang pertemuan. Karena kematian Rodhes dan wakilnya Kroelly, kini semua para eksekutor atau pembunuh bayaran milik Pemerintah dipimpin olehnya. Dia memasang wajah benci sepanjang jalan, ada perasaan geram yang membuat darahnya mendidih. Kejadian semalam tidak bisa dia lupakan. Kejadian misterius dan tidak masuk akal sudah menjadi hal yang wajar disini semenjak mengetahui keberadaan hutan Purplewoods.

Dia berhenti tepat di depan pintu ganda ruang pertemuan, lalu membukanya. Terlihatlah ruangan megah berlangit-langit tinggi dan dipenuhi jendela. Di tengah ruangan ini terdapat meja bundar dengan belasan kursi yang telah diduduki oleh para petinggi militer dan yang orang paling penting di negara ini, orang yang sebenarnya bisa disebut raja atau kaisar, orang itu adalah pria paruh baya berambut pirang Bernama Flanery. Sekalipun negara ini berbentuk demkorasi, tapi sebenarnya itu hanya kedok belaka karena memang kepemimpinan selalu dipegang oleh keluarga Flanery.

"Selamat datang, Kapten Harkin, senang melihatmu masih hidup," sapa pria tua itu diringi senyuman marah di bibirnya, "cepatlah duduk, kita akan membahas rencana pemusnahan distrik tiga dan empat sekaligus sarang pemberontak dan hutan mengerikan itu."

Ada pria tiga puluh tahunan yang dudu di sebelahnya. Dia merupakan ajudan pribadi dari presiden tersebut. Pria misterius yang sebenarnya tidak banyak orang yang tahu. Tak banyak orang yang mengetahui rahasia tentang pria ini, bahkan Harkin saja baru pertama ini melihat sosoknya. Rambut coklat, kulit pucat dan tampang datar, sangat misterius.

Harkin menghela napas panjang, lalu menuruti perintah orang terpenting di negara ini. Dia dan semua petinggi militer yang ada di situ merupakan orang-orang yang berasal dari kaum "bangsawan". Mereka memiliki pemikiran yang sama yaitu menganggap kalau distrik tiga dan empat adalah tempat kumuh, tidak merusak pemandangan.

Presiden Flanery berkata, "baiklah, pertama kita mulai dulu dengan pemuda Bernama Hickory Stone ini."

***

Samar-samar cahaya matahari pagi sudah melewati celah-celah ranting pepohonan di hutan Purplewoods. Namun, tidak sepenuhnya menghangatkan karena memang ini masih dalam suasana musim dingin. Udara masih dingin, gundukan salju masih ada dimana-mana, walau Sebagian Sudha mencair sehingga tanah dan rumput sudah kelihatan. Meskipun begitu—pepohonan yang gundul menyebabkan pemandangan menjadi agak suram.

Hickory berjalan menuju ke tempat dimana pepohonan purba yang memiliki belalai panjang alias Lepidodendron. Dia masih membawa mayat Pera. Akibat suhu udara yang cukup dingin, pembusukan tubuh gadis itu akan berjalan lambat.

Dahulu, ketika memasuki hutna ini, segala macam bahaya akan menerpanya, seperti serangan serigala aneh, jamur aneh atau semacamnya, tapi saat ini—semua binatang dan pohon malah memberikannya akses untuk berjalan tanpa halangan.

Hutan Lepiddendron telah di depan mata. Puluhan pohon tertua di hutan Purplewoods ini tidak menunjukkan tanda-tanda agresif karena Hickory adalah bagian dari mereka. Semua pepohonan itu memang hidup—dalam artian benar-benar bisa bergerak. Belalai-belalai panjang yang tumbuh di batang bawah mereka sesekali menggeliat. Pohon tinggi dengan batang bercorak mirip pohon kelapa dan dedaunan yang membentuk layaknya kipas. Tidak semua daun mereka rontok karena musim dingin.

Hickory berhenti di hadapan semua pepohonan ini, lalu berteriak, "Paman!" Dia mencari pria yang menghidupkannya kembali. "Paman! Tolong bantu aku!"

Winter Hunting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang