Part 18

26 11 13
                                    

Sepulang sekolah, Mashiho tidak langsung pulang ke rumah. Tadi dia sudah memberitahu Kotaro supaya tidak mengkhawatirkannya, karena dia akan pergi ke suatu tempat.

Mashiho menunggu sekitar 10 menit sampai toko bunga yang ia tuju buka.

Setelah membeli bunga, Mashiho melangkahkan kaki nya menuju sebuah area pemakaman yang letaknya tidak jauh dari toko bunga itu.

"Hai, ma, pa. Apa kabar? Maaf karena aku baru bisa datang ke sini hari ini."

Masih menarik nafasnya sebelum kembali berbicara. " Apa kalian tahu? Aku benar benar merasa bahagia. Apalagi bertemu dengan teman teman yang peduli dengan ku." Mashiho mengusap air matanya, dan tangannya bergerak untuk mengambil dua kotak dari dalam sana.

"Tolong beri aku petunjuk. Dulu, kalian berdua tidak ingin aku dalam bahaya, dan kalian juga tidak memperbolehkan aku untuk tahu apa isi dari kotak yang kalian terima dulu."

Lama Mashiho terdiam, namun tak lama, dia mengingat sesuatu.

"Kotak ini ada, setelah Keita pergi, atau sebelum dia pergi memang ada?"

.

"Sepi amat rumah Lo Doy."

Mereka semua sekarang sudah sampai Doyoung. Dan ketika Doyoung membuka pintu rumahnya, tampak tidak ada siapapun didalam sana.

"Mama ada dikamar, kalo bibi biasanya ada di dapur." Jawab Doyoung. "Kita langsung ke kamar aja."

Mereka semua hendak menaiki tangga untuk menuju ke kamar mamanya Doyoung. Namun suara Yoshi menghentikan langkah mereka.

"Doy, gue ke toilet bentar ya." Yoshi menyerahkan buah yang tadi di beli olehnya pada Jihoon.

Sebelum pergi, Yoshi memberikan kode pada Asahi dan juga Jihoon, lalu dia pergi. Tujuannya bukan ke toilet, melainkan mencari bi Hazel, pembantunya Doyoung.





"Gue ada ide!"

"Apa?" Tanya Jihoon dan Asahi bersamaan.

"Sini sini." Ucap Yoshi."kita bakal minta bantuan bi Hazel. Jadi, nanti bi Hazel bakal beri tahu kita kemana pun Doyoung pergi, baru nanti kita bakal ngerencanain sesuatu untuk cegah Doyoung."

"Gimana?" Tanya Yoshi lagi.

"Lo yakin? Kalo bi Hazel gak mau? Gimana?"

"Tenang aja. Kalo gue yang ngomong semuanya beres." Jawab Yoshi berbangga diri.

"Asal Lo yang ngomong  gue setuju." Ucap Jihoon sambil terkekeh pelan. "Lo gimana?"

Asahi pun hanya menganggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan ucapan Yoshi.





Yoshi berjalan jalan mengelilingi rumah Doyoung yang luas ini, hanya untuk mencari keberadaan ni Hazel. Doyoung dan yang lainnya sudah memasuki kamar mamanya Doyoung, sehingga dia tidak akan terlihat oleh teman temannya sedang berkeliling rumah nya Doyoung.

Akhirnya, setelah meneliti satu persatu rumah Doyoung,bi Hazel di temukan di suatu ruangan yang di khusus kan untuk menyetrika pakaian.

"Bibi." Panggil Yoshi.

Bi Hazel yang sedang menyetrika pakaian kaget melihat Yoshi yang ada di belakangnya.

T.ReTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang