lisa tersenyum natap pantulan dirinya di kaca. hari ini hari spesialnya, tepatnya 2 tahun hubungannya dengan pacarnya, theo.
"udah cantik. tinggal kencan, terus....." ucapan lisa terhenti. senyum yang tadi terpasang juga hilang, matanya berkaca-berkaca.
"gak boleh nangis! lo bisa lis!!" semangatnya pada diri sendiri.
kemudian lisa berjalan keluar kamar, namun, langkahnya berhenti pasliat sang kekasih yang lagi fokus natap satu objek disana, dengan senyuman yang gak pernah lisa liat.
lisa menghela nafas "theo tayong!!!" teriaknya yang ngebuat theo kaget
langsung saja ia menoleh pada lisa yang sedang berlari. tentu saja dengan raut biasanya, datar.
"gak usah teriak lis, aku udah denger " ucapnya dengan wajah dingin.
lisa cengengesan, terus mengapit lengan theo erat "maaf-maaf janji ini yang terakhir!"
"terserah"ucap theo tak peduli
setelah itu mereka berpamitan pergi. tangan lisa masih menggandeng erat lengan theo, bedanya theo tak sadar, senyum lebar telah berganti wajah sendu lisa yang sekarang hanya bisa memandangnya bawah.
.........................
"theo" suara lisa ngebuat theo noleh.
kali ini mereka sedang ada di taman. sedari tadi theo tersenyum senang. entah kenapa hari ini dia begitu bahagia, mengngat semua hal yang dilakuin dia sama lisa hari ini.
"kenapa lis?" ucapnya lembut
"itu..... aku" lisa diam, menguatkan dirinya sendiri.
perlahan senyum lisa mengembang saat ngeliat orang yang dia tunggu udah dateng.
"loh, katanya kamu mau minta jemput. ini kan ada theo"suara seorang yang baru datang buat mereka ngalihin pandangannya.
"loh, ngapain kamu minta jemput jennie lis?" tanya theo bingung.
lisa tersenyum canggung "sebenarnya.... aku mau ngomong" lisa basahin bibirnya "kak jen, theo... aku cuma pingin kalian bareng." ucapnya yang bikin theo dan jennie ngerutin dahinya. theo nyeret lisa ngejauh dari tempat
"maksud kamu apa lis?! " theo tak sabar
"aku pingin kamu jalin hubungan sama kak jennie"
"HAH! kamu gila?! aku itu pacar kamu!" bentak theo
"tapi sekarang gak lagi theo! kita gak lagi pacaran kalau kamu lupa!" sentak balik lisa
"kamu bilang kamu bakalan putusin aku setelah 2 tahun kita pacaran. seperti yang kamu ucapin ke teman kamu, aku terima itu" sambung lisa yang bikin theo kaget
"itu cuma bercanda lis!" bantah theo.
"aku tau kamu cuma deketin aku karna kamu suka sama kakak aku,theo. dan kamu gak perlu nyangkal hal itu seolah yang aku ucapin itu salah" mata lisa memerah
theo menelan ludah, yang dikatakan lisa benar "tapi itu dulu, lis"
lisa tertawa " sejak kapan kamu cinta sama aku hah?! " lisa terengah " apapun yang kamu lakuin sekarang, terserah! kamu bebas theo, kamu gak perlu dengerin omongan gak bermutu aku,kamu juga gak perlu bersikap seolah kamu cinta sama aku"
lisa terdiam, menatap dalam manik theo "now, we're breaking up".
theo terbelalak "kamu salah lis, aku udah mul.." ucapan theo terhenti saat seseorang yang dikenalinya mendekat kemudian memeluk erat gadisnya, mantan gadisnya.
"udah selesai hm?" pria dewasa itu bertanya pelan sambil menagkup pipi lisa
lisa mengangguk, kemudian membenamkan kepalanya ke dada sang pria.
kening theo berkerut tak mengerti, kenapa prianya bisa ada disini? apalagi dengan tingkahnya yang saat ini tiba-tiba mesra-mesraan dengan gadis yang berstatus mantan pacarnya barusan
"pa, papa kenapa bisa ada disini? terus kok bisa kenal sama lisa?!" tanyanya tak mengerti
"hm"papa theo berdehem "lisa calon mama yang papa ceritakan ke kamu kemarin"