14 • Vampire tampan dan sang tunangan

2.3K 214 8
                                    

Didunia ini yang Felix tau hanya ada manusia serigala, manusia biasa dan penyihir, tidak tau mengenai Vampire yang hanya menjadi cerita pengantar tidur anak anak kecil dan Felix memilih tidak peduli.

Jadi, Tau apa Felix tentang sebuah rahasia yang ditutup dengan sempurna. Tau apa Felix tentang seorang Vampire tua di hunian megah yang ada didepan rumah barunya.

Musim panas kali ini sungguh membara— bahkan membuat Felix yang sudah terbiasa dengan panasnya Australia masih mengeluh juga tentang Korea.

Felix yang baru pindah sekitar beberapa minggu yang lalu, merasa tertarik dengan rumah yang berada dilingkungan baru.

Padahal kakaknya sudah melarang untuk keluar dalam lingkup yang bisa di bilang lumayan. Tapi bukan namanya Felix yang tidak penasaran.

Rumah itu indah, bergaya Eropa kuno dengan arsitektur yang berbeda dari sebelah-sebelahnya.

Ragu untuk memencet tombol guna memberikan brownies buatannya sebagai salah satu dari tips berkenalan yang ada.

Felix berdiri termagu didepan pagar tetangga baru.

"Kasih ajalah— iyaa" meyakinkan diri sendiri, Felix berusaha tenang dalam hati.

Pintu pagar terbuka tepat setelah bunyi bel ketiga. Memasuki rumah yang indah dengan sandal crocs nya, Felix merasa ia salah kostum yang ada.

"Sialan" mengumpat pelan.

Felix mendorong pintu yang sedikit terbuka— dan masuk tanpa sadar. Karena bagian dalam rumah sangat memanjakan mata. Klasik seperti kesukaan.

"Permisi" gumaman kecil dari mulut Felix Lee jelas tak terdengar penghuni rumah ini.

Sampai bisikan dengan aura tajam dari belakang, membuat bulu kuduk Felix berdiri.

"Ya"

Menoleh dengan setengah ketakutan— Felix terperangah dengan senyuman seseorang yang tampan.

Wajah bagian hidung dan dagu— sudut sempurna jika dibubuhi kecup manja apalagi bibir tebal yang memerah entah karena apa.

Mata itu yang Felix rasa benar atau tidak malah menatapnya dalam penuh keterkejutan. Seperti bertemu sesuatu yang terlah lama hilang.

"Ada apa?" Cuman sedikit kata tapi mampu menbuat Felix terbungkam sempurna.

Buyar lamunan gila, Felix tentang si tetangga.

"I-ni— brow— nies"

Tergugup. Saat memberi, sambutan tangan lembut yang mengelus pipi freckless punya si Lee sedingin yang mampu mengetarkan hati sampai sanubari.

"Ah— begitu, kuterima terimakasih"

Tangan itu terlepas, senyuman menawan terpancar bak pangeran dari negeri seberang.

"Kau menakutinya Hyunjin Hwang" sosok lain muncul dari atas lantai dua turun lewat tangga.

"Aku— tidak" yang dipanggil Hyunjin itu menggeleng seketika.

Padahal Felix udah angguk angguk tidak sadar karenanya.

"Lihatlah— dia mengatakan iya, hai... kau mirip sekali— "

"Felix Lee" menyambut uluran tangan yang dingin lain dari temannya si Hyunjin, Felix terperangah sekejab mata itu berubah dari hitam ke warna keemasan.

"Sunwoo Kim" perkenalan diri sembari Sunwoo itu mengerling nakal.

Tautan terlepas sebab Hyunjin menghalangi kontak mata.

"Jangan dilihat— dia penuh tipu muslihat" tawa ledekan Hyunjin menguar bersama tangan Felix masuk ke sela sela jari si Hwang yang menuntunnya ke area belakang.

315 DAYS WITH HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang