07 • Two Boys At The Waterfall

2.7K 282 12
                                    

Title : Two Boys At The Waterfall

Words count : 1,9k words

Rating : kinda Mature

Genre : greek mythology

Warn!Mpreg

Happy Reading

...

Gedung pencakar langit berdiri kokoh diantara padatnya ibu kota. Tak jarang orang yang melewatinya berdecak kagum akan kemegahan ornamen-ornamen di luar maupun di dalam gedung tersebut.

Gedung perusahaan yang berbasis pada bidang teknologi ini telah diakui banyak perusahaan lainnya, bahkan anak dari pendiri perusahaan sekaligus pewaris tunggalnya, Hwang Hyunjin sudah berhasil memperluas cabang perusahaan hingga berbagai negara.

"Selamat pagi, sir." sapa seorang wanita saat pintu terbuka otomatis. Tentu saja perusahaan yang dibangun ayahnya memiliki teknologi yang canggih. Hwang Hyunjin, pria dibalik sebuah kursi besar memutar badannya menghadap sang sekretaris.

"Pagi, Yeji. Kau sudah mengecek jadwalku?" Balas Hyunjin sembari menyesap kopi panas di hadapannya.

"Hari ini jadwal anda cukup padat, jadi persiapkan diri anda, sir." Ucap Yeji dengan matanya yang menelisik sesuatu pada ipadnya.

Hyunjin memijit dahinya pelan, menjadi penerus perusahaan ayahnya bukanlah hal yang mudah. Waktunya sebagian besar dihabiskan dengan berkas-berkas kantor dan segala tetek bengeknya.

"Sepertinya anda sangat tertekan saat ini. Saya bisa mengatur jadwal anda untuk beristirahat seminggu ke depan. Tuan besar Hwang juga sudah memberi tahu saya agar memberi keringanan kepada anda, sir." Jelas Yeji mengingat ucapan Ayah Hyunjin beberapa waktu lalu.

Hyunjin tersenyum diam-diam.

.....

Hyunjin mengendarai mobilnya dengan tenang. Kemarin, setelah tumpukan kerjaan yang terus datang, Yeji memberi rekomendasi tempat untuk melepas stress. Sebuah wilayah dimana para turis maupun lokal seringkali mengunjungi tempat wisata yang sangat terkenal itu.

Hyunjin melirik sekilas pada tulisan besar di hadapannya, Gangwon-do. Kota ini terkenal akan keasriannya. Salah satu tempat yang sangat popular dikalangan turis yakni Nami Island. Hyunjin belum pernah menginjak kakinya di kota ini.

Setelah sampai di tempat penginapan, Hyunjin segera membaringkan badannya pada sebuah ranjang besar.

Hyunjin membuka ponselnya dan mencari beberapa tempat yang akan dikunjunginya.

"Huft... Aku butuh tempat yang tenang, yang tidak banyak orang kunjungi." Guman Hyunjin pelan.

Matanya jatuh pada suatu tempat yang menarik perhatiannya. Hyunjin segera mandi dan menuju tempat tersebut.

Tak berselang lama, Hyunjin sampai pada sebuah lembah yang terawat di daerah Yongso. Tidak banyak orang yang datang saat ini membuat Hyunjin tersenyum senang.

Daun-daun bewarna merah berguguran membuat suasana semakin nyaman. Hyunjin berjalan kaki sebentar hingga terdengar suara air yang cukup keras.

Disini lah tujuannya, Air Terjun Yongso. Air Terjun yang memiliki pesona eksotis ini memanjakan mata siapa saja yang datang.

Saat ingin menginjak kakinya di dalam air, Hyunjin mendengar isak tangis seseorang. Tubuh Hyunjin menegang, setahunya hanya dia sendiri yang berada di Air Terjun ini. Lantas, siapakah orang yang menangis itu?

315 DAYS WITH HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang